Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mengatakan hingga saat ini bantuan Indonesia untuk rakyat Palestina tahap pertama sudah melampaui target Rp50 miliar.
“Semua bantuan yang sudah masuk ke kami hingga saat ini kurang lebih ada Rp50,5 miliar,” kata Ketua Baznas RI Noor Achmad di Jakarta, Rabu.
Jumlah tersebut, kata dia, sudah termasuk bantuan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) senilai Rp23 miliar yang secara simbolis akan diserahkan pada Kamis (16/11), di gedung Baznas RI, pukul 13.00 WIB.
Ia mengatakan hal tersebut menunjukkan antusiasme masyarakat dalam membantu misi kemanusiaan untuk membasuh luka Palestina begitu besar.
Pengumpulan donasi tahap pertama, ujarnya, baru akan ditutup pada 30 November 2023, namun target yang sebelumnya ditetapkan Rp50 miliar sudah tercapai bahkan melampaui.
“Ini nampaknya kalau sampai 30 November bisa mencapai Rp70 miliar bahkan mungkin Rp100 miliar, antusiasme masyarakat sungguh luar biasa,” ucapnya.
Terkait dengan bantuan barang-barang kebutuhan logistik, Baznas RI masih menerima hingga 18 November untuk dikirimkan langsung melalui kapal TNI Angkatan Laut (AL).
"Setelah itu kalau nanti misalnya ada barang lagi kami tetap menerima dan insyaallah akan dikirimkan melalui pesawat, walaupun biaya agak tinggi kalau pakai pesawat, karena lewat TNI AL gratis" kata Noor Achmad.
Bantuan kemanusiaan berupa logistik dan sejumlah alat kesehatan seberat 51,5 ton dari Baznas RI bersama Lembaga Amil Zakat (LAZ), mitra, dan masyarakat Indonesia tahap pertama, sebelumnya telah memasuki wilayah Gaza, Palestina pada Sabtu (11/11).
Egyptian Red Crescent (ERC) Marwan mengatakan 600 truk bantuan kemanusiaan dari Indonesia, termasuk Baznas RI, telah berhasil masuk Gaza melalui gerbang jalur Rafah, Mesir.
Sebanyak tiga lembaga kemanusiaan bersama pemerintah yang menghimpun bantuan untuk warga Palestina di Gaza, yakni Baznas RI, Palang Merah Indonesia (PMI), dan Humanitarian Forum Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bantuan untuk Palestina sudah lampaui target Rp50 miliar