Sangihe, Sulut (ANTARA) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara memperkirakan perbaikan fasilitas umum yang rusak akibat gelombang pasang yang melanda daerah itu mencapai Rp51,3 miliar.
"Dana untuk memperbaiki fasilitas umum sudah sampaikan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana sejumlah Rp51,3 miliar," kata Kepala BPBD Sangihe Wandu Labesi di Tahuna, Kamis.
Fasilitas umum yang rusak berada di Kecamatan Marore, Kendahe, Manganitu, Nusa Tabukan, Tamako dan Tahuna serta Tahuna Timur.
Fasilitas umum yang rusak diantaranya talud pengaman pantai sepanjang 50 meter di pulau Marore, talud pengaman pantai sepanjang 150 meter di pulau Nusa Tabukan dan Dermaga pelabuhan di pulau Matutuang sepanjang 11 meter.
Gelombang pasang yang menerjang wilayah Kabupaten Sangihe selain merusak sejumlah fasilitas umum, juga merusak rumah penduduk yang ada di wilayah pesisir.
"Ada 141 rumah penduduk di Kabupaten Kepulauan Sangihe yang rusak ringan sampai dengan rusak berat," kata dia.
Menurut dia, anggaran Rp1,6 miliar untuk memperbaiki 141 unit rumah penduduk yang rusak ringan sampai rusak berat dengan perincian untuk 21 rumah rusak di Kecamatan Tahuna dengan anggaran Rp315 juta, Tahuna Timur 15 rumah anggaran Rp198 juta, Tahuna Barat (10) rumah Rp89 juta.
Kecamatan Tamako ada 24 unit rumah dengan kerugian Rp172 juta, Nusa Tabukan (4) rumah Rp48 juta, Kendahe (1) rumah Rp3,5 juta, Tabukan Utara (2) rumah Rp15 juta, Manganitu (7) rumah Rp36 juta, Tabukan Tengah (1) rumah Rp3,5 juta, Marore (29) rumah Rp423 juta dan Tatoareng (27) rumah Rp359 juta.
Terhadap kerusakan rumah penduduk dan fasilitas umum tersebut, BPBD memperkirakan kerugian mencapai Rp52,9 miliar.
"Pemerintah Kabupaten Sangihe mengusulkan bantuan anggaran kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk perbaikan rumah penduduk serta fasilitas umum tersebut," kata dia.