Lebak (ANTARA) - Lima warga Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sejak sepekan terakhir digigit ular berbisa dimana satu diantaranya meninggal dunia akibat terlambat mendapatkan perawatan medis.
"Kami menerima laporan dari Pak RT Ardi di permukiman Badui menginformasikan warganya yang digigit ular berbisa jenis ular tanah yang mematikan itu," kata Koordinator Relawan Sahabat Indonesia Muhammad Arif Kirdiat di Lebak, Minggu.
Masyarakat Badui yang dilaporkan menjadi korban gigitan ular berbisa yang sejak sepekan terakhir ini pasien kelima dan satu di antaranya meninggal dunia akibat terlambat mendapatkan penanganan medis.
Selain itu juga satu orang lainnya akan dilakukan amputasi sehubungan kondisi kaki sudah membusuk setelah dibawa ke tenaga medis tersebut.
"Saya kira berbahaya jika korban gigitan ular tidak cepat ditangani medis bisa mengakibatkan kematian," katanya menjelaskan.
Menurut dia, dirinya sangat miris sekali melihat tiga unit puskesmas di perbatasan kawasan pemukiman Badui yakni Puskesmas Cirinten, Puskesmas Bojongmanik dan Puskesmas Cisimeut stok obat anti bisa ular kosong.
Sani (31) warga Badui korban gigitan ular berbisa mengaku dirinya merasa lega dan senang dilarikan ke RSUD Banten oleh relawan sahabat Indonesia yakni Muhammad Arif, sehingga bisa ditangani tenaga medis.
"Kami berharap luka korban gigitan ular berbisa kembali sembuh dan bisa berkumpul bersama anggota keluarga," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan saat ini ular berbisa yang mematikan itu jenis ular tanah, sehingga jika digigit maka cepat ditangani tenaga medis.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lima warga Badui digigit ular berbisa satu di antaranya meninggal