Manado (ANTARA) - Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Syaeful Hadi mengimbau warga agar mewaspadai ancaman gelombang tinggi pada lima titik perairan di Nusa Tenggara Timur.
"Gelombang laut dengan ketinggian mencapai empat meter perlu diwaspadai, terutama berisiko terhadap kapal feri maupun kapal nelayan," katanya di Kupang, Selasa.
Ia menyebutkan kondisi gelombang tinggi terjadi di lima titik perairan, yaitu Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, perairan selatan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.
Ancaman gelombang tinggi ini, kata dia, diperkirakan berlangsung selama 20-22 Oktober 2021.
Ia mengatakan kondisi cuaca ekstrem ini perlu diwaspadai karena gelombang maksimum dapat mencapai dua kali tinggi gelombang yang ada.
Syafel Hadi juga mengimbau nelayan dengan perahu tradisional dan kapal tongkang mewaspadai gelombang tinggi hingga 2,5 meter yang terjadi di sejumlah titik perairan lain di NTT, seperti Selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, Selat Ombau, dan perairan utara Kupang-Rote.
Ia menambahkan sementara ini kondisi sinoptik menunjukkan bahwa umumnya angin bertiup dari arah tenggara ke barat dengan kecepatan 1-5 Skala Beaufort.
Berita Terkait
Sebagian besar wilayah Sulawesi Utara berpotensi cuaca ekstrem
Selasa, 7 Mei 2024 0:18 Wib
Gunung Ruang erupsi, BMKG efektifkan lima stasiun pendeteksi tsunami di Sulut
Rabu, 1 Mei 2024 10:29 Wib
BMKG imbau warga Sulut pakai masker waspadai abu vulkanik Gunung Ruang
Selasa, 30 April 2024 13:43 Wib
BMKG sebut sebagian besar wilayah Sulut berpotensi cuaca ekstrem
Senin, 29 April 2024 15:14 Wib
BNPB: 110 rumah rusak dan 75 KK terdampak gempa Garut 6,2 magnitudo
Minggu, 28 April 2024 18:32 Wib
BMKG: 6 daerah di Sulut kategori waspada terdampak hujan lebat
Minggu, 28 April 2024 14:16 Wib
BMKG ingatkan warga waspadai cuaca ekstrem wilayah Sulut
Sabtu, 27 April 2024 3:45 Wib
Gempa 5,3 magnitudo terjadi di Kota Gorontalo
Kamis, 25 April 2024 7:28 Wib