Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Kabupaten ini berasal dari pemekaran Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud pada tahun 2000. Ibu kota kabupaten ini adalah Tahuna. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.012,94 km² dan berpenduduk sebanyak 129.609 (2008).
Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2007, sebagian wilayah Kabupaten Sangihe dimekarkan menjadi kabupaten baru, yaitu Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro atau disingkat Kabupaten Sitaro, yang diresmikan pada tanggal 23 Mei 2007.
Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak di antara Pulau Sulawesi dengan Pulau Mindanao (Filipina), serta berada di bibir Samudera Pasifik. Wilayah kabupaten ini meliputi 3 klaster, yaitu Klaster Tatoareng, Klaster Sangihe, dan Klaster Perbatasan.
Kabupaten Kepulauan Sangihe saat ini dipimpin oleh Bupati, Drs. Winsulangi Salindeho, sedangkan wakilnya, Jabes Gaghana SE ME.
Secara administratif, daerah ini terbagi menjadi 14 Kecamatan dan 123 Desa, berbatasan langsung dengan Republik Filipina disebelah utara, Kabupaten Kepulauan Talaud di sebelah timur, Kabupaten Minahasa di sebelah selatan, dan Laut Sulawesi di sebelah barat.
Potensi
Daerah ini mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan, pertanian masih menjadi andalan daerah ini, Sektor Pertanian merupakan sektor basis berkembangnya sektor-sektor lain dan menempati posisi strategis dalam struktur perekonomian daerah karena kontrubisinya sangat dominan terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto. komposisi tanah di daerah kepulauan yanng terletak di bagian utara KTI ini potensial untuk tanaman perkebuanan seperti kelapa, cengkeh, pala, kakao, vanili, kopi, kacang tanah, dan jambu mete, seluruh perkebuan di daerah ini merupakan perkebuanan rakyat. Tanaman perkebunan yang menjadi komoditas unggulan adalah kelapa, pala, cengkeh, meskipun kelapa merupakan komoditas utama tanaman terbesar, daerah ini masih megimpor minyak goreng dari Manado dan Bitung. Hal ini dikarenakan industri pengolah kelap menjadi minyak goreng belum dikembangkan, begitu pula untuk industri pengolahan cengkeh dan pala belum tersedia. Selain memiliki komoditas unggulan dari perkebunan, wilayah maritim ini memiliki potensi perikanan laut, dalam kondisi perairan laut yang belum tercemar terdapat berbagai jenis ikan yang bernilai ekonomis, misalnya ikan tuna, kerapu, layang, cakalang, dan hasil budi daya laut seperti rumput laut, teripang, dan mutiara. Kelancaran akses transportasi dan komunikasi ke luar daerah secara tidak langsung juga memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan potensi daerah ini , infrastruktur yang memadai mempermudah arus barang dan jasa. Daerah ini juga telah memiliki berbagai sarana dan prasarana pendukung diantaranya telah terdapat Bandara Naha Natuna yang terletak di Kepulauan Sangihe dan tiga buah Pelabuhan utama yaitu Pelabuhan Marore, Pelabuhan Kawaluso, dan Pelabuhan Tagulandang, serta terdapat dukungan sarana pembangkit tenaga listrik, air bersih, gas dan jaringan telekomunikasi.
Wisata
Beragam obyek dan daya tarik wisata bagi wisatawan mancanegara (Wisman) maupun domestik dapat ditawarkan untuk berkunjung ke kabupaten yang memiliki luas daratan 736,97 Km2 dan luas lautan 11.126,61 Km2.
Sangihe memiliki beraneka potensi wisata alam, bahari, sejarah, budaya, agro industri yang dapat menjadi magnit untuk menarik wisatawan datang ke daerah itu,.
Kekayaan potensi wisata Sangihe tidak kalah dibandingkan daerah lainnya di Sulut seperti Manado dengan keindahan Taman Laut Bunaken dan Danau Tondano di Kabupaten Minahasa.
Sejumlah pesona wisata menarik dimiliki dintaranya Gunung Api bawah Laut di Pulau Mangahetang, salah satu obyek wisata yang langka dan merupakan keajaiban dunia.
Obyek wisata alam yang terletak sekitar 18 mil laut dari Kota Tahuna, dapat ditempuh dengan perahu sekitar dua jam dari Ibukota Sangihe itu, memiliki daya tarik tersendiri.
Obyek lainnya adalah keindahan taman laut Pulau Kahakitang, memiliki berbagai jenis terumbu karang dan ikan yang berwarna warni dengan pantainya yang berpasir putih.
Gunung Sahendarumang terletak di Kecamatan Tamako, yang merupakan kawasan ekowisata dengan keunikan enam jenis burung endemik Sangihe dari sekitar 114 jenis burung di wilayah itu.
Lokasi wisata Bahari Nusa Tabukan, selain pantainya berpasir putih, juga memiliki terumbu karang serta taman laut indah yang tidak kalah dengan Bunaken.
Di sekitar lokasi tersebut terdapat Pulau Bukide, tempat habitat Burung Maleo serta Pulau Liang, dimana wisatawan dapat menyaksikan habitat burung Kumkum putih.
Wisatawan juga dapat melihat potensi wisata, Air Terjun Kadadima, Danau Kawah Gunung Awu, Gua Burung Walet, Makam Raja Bataha Santiago, Rumah Raja Mocodompis, serta beragam seni budaya seperti upacara adat Tulude yang dilaksanakan pada setiap 31 Januari.
Acara adat tersebut untuk mensyukuri berkat Tuhan sepanjang tahun yang telah dilewati, serta memohon berkat dan pengampunan dosa sebagai bekal hidup untuk tahun baru.
Sejumlah pesona wisata yang memiliki daya tarik tersebut, belum dapat menarik sebanyak-banyaknya turis asing maupun domestik berkunjung ke daerah itu.
Berita Terkait
KPU Kepulauan Sitaro musnahkan kelebihan surat suara
Selasa, 26 November 2024 22:09 Wib
KPU ajak 53.389 warga Kepulauan Sitaro gunakan hak pilih
Selasa, 26 November 2024 10:48 Wib
KPU Kepulauan Sitaro tuntas distribusikan logistik pilkada
Selasa, 26 November 2024 5:44 Wib
Layanan SuperSUN PLN, inovasi listrik bersih 24 Jam, dukung kemajuan masyarakat kepulauan
Rabu, 13 November 2024 12:38 Wib
Kemenag Kepulauan Talaud lakukan seleksi PPIH
Jumat, 8 November 2024 4:44 Wib
BMKG: Gempa dan tsunami Kepulauan Izu Jepang tidak berdampak ke Indonesia
Selasa, 24 September 2024 17:52 Wib
BI panen cabai-tomat cegah inflasi di kepulauan Sangihe
Jumat, 20 September 2024 16:53 Wib
Kemenag Sangihe permudah calon jamaah haji kepulauan urus paspor
Kamis, 19 September 2024 16:41 Wib