Manado (ANTARA) - Ketua komisi III DPRD Manado, Lily Binti, SE, menemui para konstituen yang berada di Tingkulu, Rabu sore, pada masa reses I, 2019, didampingi Lurah, staf dari Dinas Perkim dan kepala Puskesmas Teling.
"Saya kesini karena melaksanakan tugas sebagai anggota DPRD yang wajib melakukan kegiatan di luar kantor atau disebut reses, dan ki ini memilih ke Tingkulu," kata Lily, di sela sela reses.
Dalam dialog, berbagai masalah diaspirasikan warga dan minta agar diperjuangkan oleh wakil rakyat dari Dapil Wenang Wanea itu.
Suasana reses ketua komisi III DPRD Manado, Lily Binti. (Jo) (1)
Pertanyaan pertama diajukan oleh Pendeta Hardianto, yang mengangkat soal perbatasan Manado Minahasa, serta minta perbaikan jalan di situ, serta drainase, kemudian dari Oma Feni Moningka, yang mengangkat tentang permintaan pengasapan karena sudah ada kasus demam berdarah di daerah tersebut, serta permintaan dari Dewi, agar Lansia kurang mampu diprioritaskan dalam program KIS.
Menjawab pertanyaan tersebut, Libi akrab ketua PAC Golkar Wanea itu mengatakan, bahwa perbatasan Manado Minahasa ada di Kanisah GMIM Anugerah, yang lebih jauh dari tugu selamat datang Minahasa, jadi usulan perbaikan jalan di belakang PU akan diperjuangkan, karena masuk Manado.
Kemudian mengenai permintaan tentang pengasapan karena kasus DBD dan jaminan KIS bagi Lansia tak mampu diserahkan kepada lurah untuk menjawab, kenapa ada Lansia tak mampu belum dapat jaminan, sedangkan.
"Sedangkan jalan dan lampu jalan diserahkan kepada Perkim karena merupakan kewenangan instansi tersebut," katanya.
Lurah Tingkulu, Selfie Tea mengatakan bahwa batas wilayah Tingkulu yang benar di Kanisah GMIM Anugerah, sebab berdasarkan data BPN memang itu wilayah Manado dan penduduk di kampung Langowan, memang kartu dan KK Manado, sehingga minta dukungan Libi untuk melobi dinas Perkim agar bisa ada perbaikan jalan.
Suasana reses ketua komisi III DPRD Manado, Lily Binti. (Jo) (1)
Kemudian tentang permintaan pengasapan karena kasus DBD, Libi, menyerahkannya agar dijawab Kepala Puskesmas Teling, dokter Oktavin Umboh, yang pada dasarnya menjelaskan pada masyarakat, bahwa itu adalah tindakan terakhir.
"Karena pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa dan tidak jentik serta telurnya, maka jalan paling baik adalah dengan melakukan gerakan tiga M, sehingga bisa membunuh nyamuk sekaligus jentik dan telurnya," katanya.
Sedangkan mengenai perbaikan saluran air di depan SMA 7 sampai Sahid hotel yang diminta pendeta Hardianto, adalah tanggung jawab PUPR, namun tidak hadir dalam reses tersebut. ***
"Saya kesini karena melaksanakan tugas sebagai anggota DPRD yang wajib melakukan kegiatan di luar kantor atau disebut reses, dan ki ini memilih ke Tingkulu," kata Lily, di sela sela reses.
Dalam dialog, berbagai masalah diaspirasikan warga dan minta agar diperjuangkan oleh wakil rakyat dari Dapil Wenang Wanea itu.
Pertanyaan pertama diajukan oleh Pendeta Hardianto, yang mengangkat soal perbatasan Manado Minahasa, serta minta perbaikan jalan di situ, serta drainase, kemudian dari Oma Feni Moningka, yang mengangkat tentang permintaan pengasapan karena sudah ada kasus demam berdarah di daerah tersebut, serta permintaan dari Dewi, agar Lansia kurang mampu diprioritaskan dalam program KIS.
Menjawab pertanyaan tersebut, Libi akrab ketua PAC Golkar Wanea itu mengatakan, bahwa perbatasan Manado Minahasa ada di Kanisah GMIM Anugerah, yang lebih jauh dari tugu selamat datang Minahasa, jadi usulan perbaikan jalan di belakang PU akan diperjuangkan, karena masuk Manado.
Kemudian mengenai permintaan tentang pengasapan karena kasus DBD dan jaminan KIS bagi Lansia tak mampu diserahkan kepada lurah untuk menjawab, kenapa ada Lansia tak mampu belum dapat jaminan, sedangkan.
"Sedangkan jalan dan lampu jalan diserahkan kepada Perkim karena merupakan kewenangan instansi tersebut," katanya.
Lurah Tingkulu, Selfie Tea mengatakan bahwa batas wilayah Tingkulu yang benar di Kanisah GMIM Anugerah, sebab berdasarkan data BPN memang itu wilayah Manado dan penduduk di kampung Langowan, memang kartu dan KK Manado, sehingga minta dukungan Libi untuk melobi dinas Perkim agar bisa ada perbaikan jalan.
Kemudian tentang permintaan pengasapan karena kasus DBD, Libi, menyerahkannya agar dijawab Kepala Puskesmas Teling, dokter Oktavin Umboh, yang pada dasarnya menjelaskan pada masyarakat, bahwa itu adalah tindakan terakhir.
"Karena pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa dan tidak jentik serta telurnya, maka jalan paling baik adalah dengan melakukan gerakan tiga M, sehingga bisa membunuh nyamuk sekaligus jentik dan telurnya," katanya.
Sedangkan mengenai perbaikan saluran air di depan SMA 7 sampai Sahid hotel yang diminta pendeta Hardianto, adalah tanggung jawab PUPR, namun tidak hadir dalam reses tersebut. ***