(LIPUTAN KHUSUS)
Manado (Antaranews Sulut) - Rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi B DPRD Manado dengan mitra kerja PD Pasar Manado, Selasa petang, berakhir dengan aksi "walk out" dari Direktur Utama perusahaan daerah milik pemerintah kota Manado itu.
"Saya harus keluar, karena tidak diberikan kesempatan oleh pimpinan rapat untuk mengklarifikasi tudingan yang disampaikan para pedagang, " kata Direktur Utama PD Pasar Manado, Ferry Keintjem, usai RDP.
hearing yang berakhir walk out. (jo) (1)
Dia mengatakan, sudah menghormati udangan DPRD dengan datang tepat pada waktunya dan menjelaskan, tetapi setiap kali menjelaskan selalu dipotong oleh wakil ketua komisi B Pingkan Theresia Nuah, yang bertindak selaku pimpinan rapat, sehingga tidak bisa menjelaskan, akhirnya memilih keluar.
suasana hearing kemarin (jo) (1)
Sementara wakil ketua Komisi B DPRD Manado Pingkan Theresia Nuah, mengatakan, tidak memberikan kesempatan bagi Dirut PD pasar karena hanya memberikan penjelasan berputar-putar dan terus menuding terjadi pungli tak tahu aturan.
Sebelumnya Komisi B DPRD Manado, mengundang PD pasar Manado, untuk meminta penjelasan tentang pemasangan portal di bersehati, serta tentang penghargaan yang diterima perusahaan daerah.
Keintjem menjelaskan, bahwa pemasangan portal di pasar bersehati dilakukan untuk menghindari Pungli yang sering terjadi, sehingga itu sudah bisa meningkatkan pendapatan dari semulanya sekitar Rp30 sampai Rp60 juta.
Kenaikan itu katanya dilakukan berdasarkan Perdis 1/2018 dan diberlakukan sejak Maret 2018, tetapi baru dipasang portal pada Oktober namun ditentang oleh pedagang pasar, dimana untuk roda dua Rp2000 menjadi Rp3000 dan roda empat Rp4000 menjadi Rp5000 dua jam pertama dengan pertambahan seribu rupiah satu jam ketambahan dan mobil menjadi Rp50 ribu jika menginap.
Namun pedagang tetap menolak dengan berbagai alasan, seperti diutarakan Noho Poiyo, karena menurutnya memberatkan pedagang dan tidak disosialisasi.
hearing yang berakhir walk out. (jo) (1)
RDP itu akhirnya berakhir tanpa solusi karena tak ada penyelesaian dan membuat kacau RDP itu. ***
Manado (Antaranews Sulut) - Rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi B DPRD Manado dengan mitra kerja PD Pasar Manado, Selasa petang, berakhir dengan aksi "walk out" dari Direktur Utama perusahaan daerah milik pemerintah kota Manado itu.
"Saya harus keluar, karena tidak diberikan kesempatan oleh pimpinan rapat untuk mengklarifikasi tudingan yang disampaikan para pedagang, " kata Direktur Utama PD Pasar Manado, Ferry Keintjem, usai RDP.
Dia mengatakan, sudah menghormati udangan DPRD dengan datang tepat pada waktunya dan menjelaskan, tetapi setiap kali menjelaskan selalu dipotong oleh wakil ketua komisi B Pingkan Theresia Nuah, yang bertindak selaku pimpinan rapat, sehingga tidak bisa menjelaskan, akhirnya memilih keluar.
Sementara wakil ketua Komisi B DPRD Manado Pingkan Theresia Nuah, mengatakan, tidak memberikan kesempatan bagi Dirut PD pasar karena hanya memberikan penjelasan berputar-putar dan terus menuding terjadi pungli tak tahu aturan.
Sebelumnya Komisi B DPRD Manado, mengundang PD pasar Manado, untuk meminta penjelasan tentang pemasangan portal di bersehati, serta tentang penghargaan yang diterima perusahaan daerah.
Keintjem menjelaskan, bahwa pemasangan portal di pasar bersehati dilakukan untuk menghindari Pungli yang sering terjadi, sehingga itu sudah bisa meningkatkan pendapatan dari semulanya sekitar Rp30 sampai Rp60 juta.
Kenaikan itu katanya dilakukan berdasarkan Perdis 1/2018 dan diberlakukan sejak Maret 2018, tetapi baru dipasang portal pada Oktober namun ditentang oleh pedagang pasar, dimana untuk roda dua Rp2000 menjadi Rp3000 dan roda empat Rp4000 menjadi Rp5000 dua jam pertama dengan pertambahan seribu rupiah satu jam ketambahan dan mobil menjadi Rp50 ribu jika menginap.
Namun pedagang tetap menolak dengan berbagai alasan, seperti diutarakan Noho Poiyo, karena menurutnya memberatkan pedagang dan tidak disosialisasi.
RDP itu akhirnya berakhir tanpa solusi karena tak ada penyelesaian dan membuat kacau RDP itu. ***