Manado, 23/7 (Antara) - Sebanyak 13 rumah makan dan restoran di Kota Manado, Sulawesi Utara lulus uji dan disertifikasi aman dan bebas bahan berbahaya.
"Dari 22 sarana rumah makan dan restoran yang telah diperiksa, sebanyak 13 rumah makan direkomendasikan tim terpadu mendapatkan sertifikat dan pemasangan stiker label pang barasa," kata Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan di Manado Dra Rustyawati Apt MKes Epid di Manado, Senin.
Dia mengatakan, tim terpadu yang bersinergi melakukan pengujian adalah Dinas Kesehatan Kota Manado, Dinas Pariwisata Kota Manado, Dinas Perdagangan Kota Manado, Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara dan Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara.
Label "Pang Barasa" adalah bagian dari gerakan labelisasi pangan siap saji bebas bahan berbahaya dan sehat, jelasnya.
Pemilihan nama label "Pang Barasa" berasal dari bahasa Manado mengartikan "suka mencicipi" yang kurang lebih dimaksudkan tim terpadu bersama-sama mengecek, menguji pangan yang beredar.
"Keamanan pangan dari bahan berbahaya sering diabaikan, begitupun dengan sisi kebersihan dalam pengolahan di sarana," ujarnya.
Pemasangan label "Pang Barasa" di Kota Manado berada di empat titik kawasan kuliner yaitu Bahu Mall, Manado Town Square, Wakeke dan Tikala Baru.
Rustyawati menambahkan, gerakan labelisasi pangan siap saji bebas bahan berbahaya dan sehat berawal dari "workshop" bersama lintas sektor terkait dari kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Utara.
Empat daerah ditetapkan sebagai lokus gerakan labelisasi ini yaitu Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon dan Kota Kotamobagu.
Gerakan labelisasi ini, kata dia, adalah bagian dari upaya BBPOM dan instansi terkait lainnya mendukung program pemerintah daerah di bidang pariwisata, di mana Sulawesi Utara telah menjadi destinasi pariwisata dunia.
"Kita ingin memberikan rasa aman kepada wisatawan ketika berkunjung ke daerah-daerah yang menjadi destinasi wisata," ujarnya.***1***
"Dari 22 sarana rumah makan dan restoran yang telah diperiksa, sebanyak 13 rumah makan direkomendasikan tim terpadu mendapatkan sertifikat dan pemasangan stiker label pang barasa," kata Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan di Manado Dra Rustyawati Apt MKes Epid di Manado, Senin.
Dia mengatakan, tim terpadu yang bersinergi melakukan pengujian adalah Dinas Kesehatan Kota Manado, Dinas Pariwisata Kota Manado, Dinas Perdagangan Kota Manado, Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara dan Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara.
Label "Pang Barasa" adalah bagian dari gerakan labelisasi pangan siap saji bebas bahan berbahaya dan sehat, jelasnya.
Pemilihan nama label "Pang Barasa" berasal dari bahasa Manado mengartikan "suka mencicipi" yang kurang lebih dimaksudkan tim terpadu bersama-sama mengecek, menguji pangan yang beredar.
"Keamanan pangan dari bahan berbahaya sering diabaikan, begitupun dengan sisi kebersihan dalam pengolahan di sarana," ujarnya.
Pemasangan label "Pang Barasa" di Kota Manado berada di empat titik kawasan kuliner yaitu Bahu Mall, Manado Town Square, Wakeke dan Tikala Baru.
Rustyawati menambahkan, gerakan labelisasi pangan siap saji bebas bahan berbahaya dan sehat berawal dari "workshop" bersama lintas sektor terkait dari kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Utara.
Empat daerah ditetapkan sebagai lokus gerakan labelisasi ini yaitu Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon dan Kota Kotamobagu.
Gerakan labelisasi ini, kata dia, adalah bagian dari upaya BBPOM dan instansi terkait lainnya mendukung program pemerintah daerah di bidang pariwisata, di mana Sulawesi Utara telah menjadi destinasi pariwisata dunia.
"Kita ingin memberikan rasa aman kepada wisatawan ketika berkunjung ke daerah-daerah yang menjadi destinasi wisata," ujarnya.***1***