Manado, 25/3 (Antara) - PT Angkasa Pura Bandara Sam Ratulangi (Samrat) terus mengasah kemampuan operasi pertolongan pemadaman dan evakuasi korban para personel Aircraft Rescue Fire and Fighting (ARFF).

"Pelatihan ini kami lakukan sehingga semua personel selalu siap dalam keadaan apapun," kata General Manager PT Angkasa Pura Bandara Samrat Manado Nugroho Jati di Manado, Sabtu.

Jumat sore (24/3) asap pekat terlihat membumbung di Bandara Sam Ratulangi Manado. Tim Airport Rescue and Fire Fighting Bandara Sam Ratulangi Manado dibuat sibuk menyelamatkan penumpang pesawat Makatana Air yang mengalami kerusakan mesin. Semua kejadian tersebut adalah rangkaian pelatihan Hot Drill Tahun 2017.

"Tujuannya adalah untuk menguji fungsi komunikasi, koordinasi, dan komando ketika dihadapkan pada keadaan darurat. Selain itu, juga untuk mengasah kemampuan dan keterampilan personel Aircraft Rescue Fire & Fighting (ARFF) dalam operasi pertolongan pemadaman dan evakuasi korban," jelasnya.

Kemampuan personel ini tentunya juga harus didukung peralatan dan kendaraan operasional yang siap dan berfungsi baik. Sehingga seluruhnya baik personel maupun kendaraan dan peralatan disimulasikan dalam pelatihan Hot Drill ini.

Pada pelatihan kali ini dibuat skenario pesawat tipe ATR Makatana Air mengalami masalah teknis sebelum landing sehingga pesawat swing ke kiri dan mengalami crash dimana engine sebelah kiri terbakar dan menimbulkan kobaran api yang sangat besar.

Tim ARFF langsung menuju lokasi untuk melakukan pertolongan dan evakuasi korban dengan jumlah meninggal 1 orang, luka berat 5 orang, luka ringan 10 orang, dan korban selamat 20 orang, total seluruhnya 36 orang.

"Respon time dihitung mulai pada saat crash bell berbunyi hingga kendaraan memancarkan air (pompa hidup) dan standar nya kurang dari 3 menit. Respon time yang dilakukan ARFF pada latihan Hot Drill kali ini 2 menit 20 detik," pungkas Jati.***1***



(T.KR-NCY/B/G004/G004) 25-03-2017 19:38:21

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor :
Copyright © ANTARA 2024