Manado, 6/1 (Antara) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara memantau perkembangan pasar cabai rawit, agar dapat segera mendatangkan dari daerah lain bila terjadi kekurangan stok dan harga komoditas tersebut melambung tinggi.

"Sesuai pemantauan dan pengawasan kami, stok cabai rawit di Sulut masih sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Hanny Wajong di Manado, Jumat.

Dia mengatakan, kenaikan harga pada beberapa pekan lalu lebih dikarenakan faktor musim dan kekurangan tenaga kerja waktu liburan Natal dan Tahun Baru.

"Apalagi adanya permintaan yang tinggi saat merayakan Natal dan Tahun Baru," katanya.

Saat ini, katanya, harga cabai rawit turun lagi menjadi Rp60 ribu per kilogram dari sebelumnya sempat naik Rp68 ribu per kg.

Pemerintah, katanya, akan tetap memantau pergerakan harga setiap hari jika terjadi lonjakan yang cukup signifikan akan segera lakukan antisipasi yakni memasok dari daerah lain.

"Namun sejauh ini stok masih cukup," katanya.

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar menjadi konsumen cerda, membeli sesuai kebutuhan yang akan digunakan.

Pedagang diimbaunya jangan menaikkan harga karena stok masih cukup banyak.

Memang, katanya, harga cabai rawit di Pulau Jawa sudah berada di atas Rp100 ribu per kg, namun pihaknya akan terus awasi agar harga di Manado tidak akan naik tinggi.

Semua kabupaten dan kota harus segera melaporkan jika di daerahnya terjadi kekurangan sehingga akan segera dipasok agar harga tidak naik.***3***



(T.KR-NCY/B/A013/A013) 06-01-2017 12:36:02

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024