Manado, (AntaraSulut) - Dua uskup masing-masing Uskup Manado Mgr Josef Suwatan MSC dan Uskup Ketapang Mgr Pius Riana Prabdi, Pr sebagai Ketua Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyampaikan rasa kagum atas pelaksanaan 2nd Indonesian Youth Day (IYD) atau  Hari Orang Muda Katolik Indonesia berlangsung di Keuskupan Manado  1 - 6 Oktober 2016. 

"Luar biasa," kata kedua Uskup tersebut saat menghadiri Rapat Evaluasi Pelaksanaan IYD Manado berlangsung di Wisma Keuskupan Manado, Sabtu (14/10).

Dalam rapat  Panitia Pelaksana (Panpel) tersebut  disampaikan laporan pertanggungjawaban Ketua Umum Panitia Pelaksana IYD Manado, Pastor John Montolalu Pr  tentang semua yang terjadi dan dilaksanakan panitia, mulai persiapan, pembentukan panitia, kerja panitia, kegiatan live-in hingga puncak peringatan termasuk acara penutupan dan malam kebersamaan.

"Terima kasih kepada pelbagai pihak yang telah membantu dan mendukung kesuksesan kegiatan lima tahun sekali ini baik dalam bentuk dana, tenaga, pikiran dan bahan serta kehadiran," kata Pastor Montolalu, Pr yang juga dikenal Sekretaris Keuskupan Manado tersebut.

Pastor John menyampaikan terima kasih  kepada KWI   dalam hal ini Komkep KWI atas kepercayaan yang diberikan kepada Keuskupan Manado untuk menjadi tuan rumah IYD 2016 karena dianggap mampu menyelenggarakan iven nasional ini didukung kondisi daerah Sulawesi Utara yang siap untuk menerima para OMK dari seluruh Indonesia.
          
Ketua Komkep Banjarmasin Pastor Teddy Indrayana Aer, MSF yang mengantar sesi evaluasi, membahas pelbagai rincian kegiatan yang sudah diupayakan, bagaimana untuk menjadi lebih baik, dan apa yang menjadi tantangan dari pengalaman yang lalu yang menjadi keprihatinan diungkap dan  didiskusikan, baik saat rapat seksi-seksi maupun saat rapat pleno.  "Semua itu adalah dalam konteks sebuah komunitas," tukas Pastor Teddy.
          
"Arah evaluasi adalah untuk refleksi, guna mencapai sesuatu yang lebih, guna kepentingan bersama baik Komkep KWI maupun Keuskupan-keuskupan. Keprihatinan dan harapan itu berkaitan dengan gereja ke depan," kata Pastor Teddy.

Ketua Komkep Keuskupan Agung Makassar  Pastor Bernard Cakra Arung Raya,Pr mengatakan IYD  adalah wahana kebersamaan OMK, panggilan pelayanan OMK, momen indah kebersamaan dan kedekatan dengan keluarga angkat, perayaan keberagaman budaya dan perayaan kesetiaan untuk berani berbagi, perayaan menjalin relasi keakraban.
          
"IYD adalah kesempatan berefleksi tentang sukacita injil, pengalaman perjumpaan yang real, cara melihat, mendengar dan mengalami (kegiatan live-in), perayaan penerimaan dan bukan pembiaran, perayaan peneguhan, perayaan pengendalian diri dan kerendahan hati, perayaan membagi kasih secara adil dan merata serta perayaan kepeduliaan terhadap sesama OMK Indonesia," katanya.
          
Dalam kegiatan evaluasi tersebt banyak hal terungkap, banyak masukkan didapat dan pelbagai sukaduka yang dirasakan Panpel mulai dari persiapan, pelaksanaan hingga setelah kegiatan diurai. Puluhan personil Panpel baik OMK, orang dewasa serta pastor, frater dan suster mengambil bagian dalam sesi ini.
          
Semua yang terungkap dan didapat selama rapat evaluasi didengar secara cermat dan teliti dua uskup yang hadir, Tim Komkep KWI dan tim Sekretariat Panpel dibawah koordinasi Pastor Andreas Rumayar Pr mencatat secara detail apa yang  terungkap selama rapat.
          
"Semua hasil rapat dicatat, didokumentasikan untuk bahan perbaikan ke depan agar pelaksanaan IYD ke depan lebih baik dan lebih sukses," kata  Pastor Andreas, yang adalah juga Ketua Komkep Keuskupan Manado.
          
Acara evaluasi tersebut ditutup pemberian berkat  Mgr Pius dan  Mgr. Suwatan.       

Lexie Kalesaran (Pubdok) Panpel mengatakan acara yang   dihadiri Sekretaris Eksekutif Komkep KWI Pastor Antonius Haryanto Pr diakhiri foto bersama dan bernyanyi theme song IYD di depan Wisma Keuskupan Manado, Jalan Sam Ratulangi Manado.   

           
         

Pewarta : Guido Merung
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024