Manado, (Antarasulut) - Legislator Manado, Markho Tampi, minta penjabat wali kota menindak oknum kepala lingkungan nakal di Sindulang Satu, yang sengaja memalsukan data kematian warganya.
"Sebagai wakil rakyat yang berasal dari wilayah Tuminting-Bunaken-Bunaken Kepulauan mendengarkan keluhan disampaikan warga," kata Tampi, di Manado, Kamis.
Tampi minta Penjabat Wali Kota, Royke Roring, melakukan tindakan tegas, karena ulah oknum kepala.lingkungan tersebut, sangat tidak terpuji, sebab memalsukan data kematian empat warganya untuk mendapatkan santunan kematian masing-masing Rp2,5 juta.
Menurut Tampi, warga yang dilaporkan sudah meninggal oleh oknum tersebut, ternyata masih hidup yang kemudian melaporkan hal tersebut kepadanya.
Dia mengatakan, oknum itu harus diberikan sanksi berat, kalau bisa dipecat dari jabatannya karena melakukan hal yang bisa dikategorikan sebagai sebuah kejahatan.
Tampi juga minta agar camat sebagai kepala wilayah Kecamatan Tuminting, melakukan tindakan tegas terhadap oknum tersebut, sehingga tidak ada lagi korban pemalsuan yang bisa dia lakukan.
"Yang namanya pala itu, harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan baik camat maupun lurah harus memberikan sanksi terlebih dahulu," katanya.
Kasus tersebut menurut Tampi harus menjadi perhatian serius, karena bisa saja ada juga oknum pala nakal yang melakukan hal serupa di tempat lain, maka harus diberikan peringatan.
Bahkan dia mengusulkan agar dilakukan audit terhadap dana hibah untuk memastikan apakah benar yang menerima dana kematian tersebut sudah meninggal atau belum, jangan sampai ini sudah merupakan kejadian yang kesekian kalinya, agar terungkap tindakan tidak terpuji aparat pemerintah di kelurahan. ***2***
(T.KR-JHB/B/G004/G004) 14-04-2016 22:29:44
"Sebagai wakil rakyat yang berasal dari wilayah Tuminting-Bunaken-Bunaken Kepulauan mendengarkan keluhan disampaikan warga," kata Tampi, di Manado, Kamis.
Tampi minta Penjabat Wali Kota, Royke Roring, melakukan tindakan tegas, karena ulah oknum kepala.lingkungan tersebut, sangat tidak terpuji, sebab memalsukan data kematian empat warganya untuk mendapatkan santunan kematian masing-masing Rp2,5 juta.
Menurut Tampi, warga yang dilaporkan sudah meninggal oleh oknum tersebut, ternyata masih hidup yang kemudian melaporkan hal tersebut kepadanya.
Dia mengatakan, oknum itu harus diberikan sanksi berat, kalau bisa dipecat dari jabatannya karena melakukan hal yang bisa dikategorikan sebagai sebuah kejahatan.
Tampi juga minta agar camat sebagai kepala wilayah Kecamatan Tuminting, melakukan tindakan tegas terhadap oknum tersebut, sehingga tidak ada lagi korban pemalsuan yang bisa dia lakukan.
"Yang namanya pala itu, harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan baik camat maupun lurah harus memberikan sanksi terlebih dahulu," katanya.
Kasus tersebut menurut Tampi harus menjadi perhatian serius, karena bisa saja ada juga oknum pala nakal yang melakukan hal serupa di tempat lain, maka harus diberikan peringatan.
Bahkan dia mengusulkan agar dilakukan audit terhadap dana hibah untuk memastikan apakah benar yang menerima dana kematian tersebut sudah meninggal atau belum, jangan sampai ini sudah merupakan kejadian yang kesekian kalinya, agar terungkap tindakan tidak terpuji aparat pemerintah di kelurahan. ***2***
(T.KR-JHB/B/G004/G004) 14-04-2016 22:29:44