Manado (ANTARA) - Pemerintah memberikan pelatihan kepada pelaku usaha peternakan kecil di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sehingga bisa bertahan dan terhindar dari berbagai jenis virus pada ternak.
"Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) melalui Dinas Pertanian dan Peternakan, berupaya melakukan penguatan terhadap pelaku peternakan kecil yang ada di Sulut," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut Hanna Tioho, di Manado, Selasa.
Dia mengatakan mengantisipasi masuknya Virus African Swine Fever (ASF) seperti yang terjadi pada akhir tahun 2023 yang lalu.
Hanna Tioho mengatakan pihaknya bersama dengan Food Agriculture Organization (FOA) telah melakukan penguatan terhadap peternak kecil di tiga kabupaten, yaitu Minahasa Utara (Minut), Minahasa Selatan (Minsel) dan Minahasa.
Melalui project Community ASF Biosecurity Intervention (CABI), para peternak kecil mendapatkan pelatihan tentang biosecurity sebagai langkah menjaga ternak dari bahaya virus ASF.
Ia menjelaskan pelatihan dan pembentukan mindset peternak, kemudian ada bantuan berupa pagar keliling dan kebutuhan lainnya seperti ember hingga kebutuhan air.
Strategi biosecurity kata Hanna, merupakan alternatif untuk mencegah hewan ternak terjangkit oleh virus ASF, apalagi saat ini vaksin untuk virus ASF juga belum tersedia.
Selain membangun kesiapan para peternak, Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut juga menjalankan fungsi pengawasan di setiap pintu-pintu masuk seperti pelabuhan, untuk memastikan, ternak babi yang datang bebas dari penyakit.
“Kami bersama Balai Karantina memastikan pengawasan, termasuk semua ternak yang datang harus lewat laut karena di darat itu banyak daerah yang masuk zona merah,” kata Hanna.
"Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) melalui Dinas Pertanian dan Peternakan, berupaya melakukan penguatan terhadap pelaku peternakan kecil yang ada di Sulut," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut Hanna Tioho, di Manado, Selasa.
Dia mengatakan mengantisipasi masuknya Virus African Swine Fever (ASF) seperti yang terjadi pada akhir tahun 2023 yang lalu.
Hanna Tioho mengatakan pihaknya bersama dengan Food Agriculture Organization (FOA) telah melakukan penguatan terhadap peternak kecil di tiga kabupaten, yaitu Minahasa Utara (Minut), Minahasa Selatan (Minsel) dan Minahasa.
Melalui project Community ASF Biosecurity Intervention (CABI), para peternak kecil mendapatkan pelatihan tentang biosecurity sebagai langkah menjaga ternak dari bahaya virus ASF.
Ia menjelaskan pelatihan dan pembentukan mindset peternak, kemudian ada bantuan berupa pagar keliling dan kebutuhan lainnya seperti ember hingga kebutuhan air.
Strategi biosecurity kata Hanna, merupakan alternatif untuk mencegah hewan ternak terjangkit oleh virus ASF, apalagi saat ini vaksin untuk virus ASF juga belum tersedia.
Selain membangun kesiapan para peternak, Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut juga menjalankan fungsi pengawasan di setiap pintu-pintu masuk seperti pelabuhan, untuk memastikan, ternak babi yang datang bebas dari penyakit.
“Kami bersama Balai Karantina memastikan pengawasan, termasuk semua ternak yang datang harus lewat laut karena di darat itu banyak daerah yang masuk zona merah,” kata Hanna.