Manado (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara (Sulut) menargetkan angka prevalensi stunting di tahun ini menurun menjadi 14 persen.
"Target kita sebagaimana target nasional adalah 14 persen. Kami berupaya maksimal untuk mencapai target itu," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara, David Lalandos di Tombatu, Kamis.
Kabupaten Minahasa Tenggara, menurut dia, patut berbangga karena di tahun 2023, angka prevalensi stunting mengalami penurunan yang sangat signifikan.
Di tahun 2022, angka prevalensi stunting mencapai 26 persen, sementara di tahun 2023 sebagaimana data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) turun hingga mencapai 15 persen.
"Jadi tinggal satu persen lagi kita bisa mencapai target nasional angka prevalensi stunting yaitu 14 persen," katanya.
David mengatakan upaya-upaya yang pemerintah kabupaten dalam penurunan angka stunting dapat dikatakan tepat sasaran dan berhasil karena dengan penanganan yang secara simultan.
Sementara kiat-kiat penanganan stunting di Kabupaten Minahasa Tenggara sama dengan yang dilakukan pemerintah kabupaten dan kota lainnya.
Hanya saja, yang menjadi perhatian utama adalah bagaimana komitmen menekan angka penurunan stunting agar berhasil.
"Ada program bapak dan bunda asuh anak stunting, pemberian makanan tambahan melalui pengalokasian anggaran, kemudian ada langkah terintegrasi antarperangkat daerah. Semua melakukan itu, tinggal bagaimana mempertegas agar target menurunkan angka prevalensi stunting tersebut berhasil," ujarnya.
Pembukaan peringatan Hari Keluarga Nasional ke- 31 di Tombatu, Kabupaten Minahasa Tenggara, tersebut dihadiri Bupati Minahasa Tenggara Ronald Sorongan, Kepala Perwakilan BKKBN Sulut Diano Tino Tandaju, kepala dinas dan badan serta undangan lainnya.*