Manado (ANTARA) - Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, dan Konjen Autralia di Makassar, Todd Dias, mengunjungi Aussie banget corner di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), bertemu Rektor dan para alumni Australia, dalam rangka peringatan 75 tahun beasiswa Australia di Indonesia, Kamis. 

"Tahun ini kami memperingati 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia, juga beasiswa Australia di Indonesia, dan sudah Aussie banget corner sudah banyak tersebar di perguruan tinggi di Indonesia, termasuk di Unsrat ini," kata Dubes Penny Williams, di Aussie banget corner Unsrat, Manado, Kamis. 

Dia mengatakan, bangga dan senang, karena banyak alumni Australia yang bekerja sebagai dosen di Unsrat, bahkan menjadi peneliti, seperti seorang guru besar bermarga Sembel, yang merupakan lulusan Tasmania University tahun 1972. Dubes Penny Williams, berharap hubungan Australia dengan Unsrat lebih meningkat. 
  Dubes Australia untuk Indonesia Penny Williams sambutan di  di Aussie banget corner Unsrat (Antara /joice) (1)

Di sisi lain, dia mengatakan pendidikan adalah dasar dari semua hal termasuk penelitian. Saat ini pemerintah Australia dan Indonesia, punya program khusus penelitian dan fokus di Sulawesi. Karena Australia dan Indonesia fokus pada isu di Sulawesi, maka akan ada lebih banyak penelitian yang melibatkan Unsrat di dalamnya.   

Dia mengakui penting bagi Australia untuk melakukan program di Manado. karena itu sudah ada yang dilaksanakan, yakni festival film Australia yang dilaksanakan oleh konsulat jenderal Australia di Makassar, pada tahun ini. 

"Bahkan Todd Dias, Konjen Autralia di Makassar, akan datang kembali untuk melaksanakan festival film Australia di Manado, serta meningkatkan lagi program di sini," katanya. 
  Dubes Australia untuk Indonesia Penny Williams dan Konjen Australia di Makassar, Todd Dias di Aussie banget corner di Unsrat (Antara /joice) (1)

Dalam kesempatan itu, Penny Williams mengatakan, ini adalah kunjungan pertamanya sebagai Dubes di Indonesia, walaupun sebelumnya sudah pernah datang, bahkan menetap selama setahun penuh di Jakarta, ketika berusia 16 tahun dalam posisi sebagai siswa yang mengikuti program pertukaran siswa. 

Dia bercerita di Jakarta, tinggal dengan keluarga asal Manado, yakni Parera, jadi kalau soal budaya maupun makanan dan bahasa Manado, sudah dipelajarinya. Maka sebelum ke Unsrat sudah mendatangi keluarga besar Parera, apalagi wali kota kelima Manado bermarga Parera.  

Konjen Australia untuk Makassar, Todd Dias, mengatakan, Aussie banget corner di Unsrat, adalah yang pertama dibangun di timur Indonesia, ketika mereka memutuskan melepas Jawa dan bagian Barat Indonesia, maka Manado menjadi pilihan. 

"Kami memilih Unsrat, karena Manado adalah kota yang penting, sebab merupakan tempat perlintasan antara timur dan barat, serta utara dan selatan, sehingga Unsrat menjadi perguruan tinggi yang paling diharapkan,"katanya. 
  Dubes Australia untuk Indonesia Penny Williams dan Konjen Australia di Makassar, disambut di Aussie banget corner di Unsrat (Antara /joice) 

Apalagi katanya, ada peneliti dari Makassar, yang mengatakan, bahwa sangat baik jika melakukan penelitian bersama dengan Unsrat, sebab diterima dengan baik, bukan hanya oleh Unsrat tetapi juga pemerintah setempat.  

Rektor Unsrat Prof. Dr. Berty Sompie, menyambut hangat kedatangan Dubes dan Konjen Australia, sebab merupakan kehormatan bagi Unsrat dipilih untuk bekerja sama, meskipun sudah ada program yang dibuat, namun diharapkan bisa meningkat lagi. 

Rektor Berty Sompie, juga berharap bisa membicarakan banyak hal terutama tentang kerja sama dengan semua universitas yang ada di Australia, dengan Unsrat Manado, Sulawesi Utara. 


 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024