Manado (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) Asim Saputra, di Manado, Senin, mengatakan penurunan harga beras mendorong Sulut mengalami deflasi 0,07 persen pada Mei 2024.
"Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan deflasi month to month (m-to-m), yaitu beras sebesar 0,29 persen. Kemudian ikan malalugis/ikan sorihi sebesar 0,05 persen, ikan deho, bawang merah, dan daging ayam ras masing-masing sebesar 0,03 persen," kata Asim.
Kemudian, katanya, telur ayam ras dan air kemasan masing-masing sebesar 0,02 persen; kangkung, ikan kembung/ikan gembung/ ikan banyar/ ikan gembolo/ikan aso-aso, minyak goreng, pisang, bawang putih, dan ikan teri masing-masing sebesar 0,01 persen.
Sedangkan, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Mei 2024, antara lain, daging babi, beras, cabai rawit, tomat, angkutan udara, daun bawang, emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), gula pasir, kangkung, bawang putih, bawang merah, ikan bakar, daging ayam ras, mobil, kue basah, nasi dengan lauk, telur ayam ras, bubur, dan ikan mujair.
Mei 2024 inflasi Year on Year (y-on-y) Provinsi Sulawesi Utara sebesar 4,15 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 7,36 persen.
Pada Mei 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Sulawesi Utara sebesar 4,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,93.
Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 7,36 persen dengan IHK sebesar 108,69 dan terendah terjadi di Kota Manado sebesar 2,81 persen dengan IHK sebesar 105,77.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 10,85 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,15 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,19 persen.
Kelompok transportasi sebesar 2,67 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,37 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,19 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,04 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,13 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,30 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen.
Tingkat deflasi secara month to month (m-to-m) Provinsi Sulawesi Utara bulan Mei 2024 sebesar 0,07 persen, dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 0,11 persen.
"Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan deflasi month to month (m-to-m), yaitu beras sebesar 0,29 persen. Kemudian ikan malalugis/ikan sorihi sebesar 0,05 persen, ikan deho, bawang merah, dan daging ayam ras masing-masing sebesar 0,03 persen," kata Asim.
Kemudian, katanya, telur ayam ras dan air kemasan masing-masing sebesar 0,02 persen; kangkung, ikan kembung/ikan gembung/ ikan banyar/ ikan gembolo/ikan aso-aso, minyak goreng, pisang, bawang putih, dan ikan teri masing-masing sebesar 0,01 persen.
Sedangkan, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Mei 2024, antara lain, daging babi, beras, cabai rawit, tomat, angkutan udara, daun bawang, emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), gula pasir, kangkung, bawang putih, bawang merah, ikan bakar, daging ayam ras, mobil, kue basah, nasi dengan lauk, telur ayam ras, bubur, dan ikan mujair.
Mei 2024 inflasi Year on Year (y-on-y) Provinsi Sulawesi Utara sebesar 4,15 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 7,36 persen.
Pada Mei 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Sulawesi Utara sebesar 4,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,93.
Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 7,36 persen dengan IHK sebesar 108,69 dan terendah terjadi di Kota Manado sebesar 2,81 persen dengan IHK sebesar 105,77.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 10,85 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,15 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,19 persen.
Kelompok transportasi sebesar 2,67 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,37 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,19 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,04 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,13 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,30 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen.
Tingkat deflasi secara month to month (m-to-m) Provinsi Sulawesi Utara bulan Mei 2024 sebesar 0,07 persen, dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 0,11 persen.