Manado (ANTARA) -
Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara dan Pemerintah Kabupaten Minahasa melakukan percepatan penurunan stunting di wilayah setempat dengan bersinergi.
 
"Kami melakukan koordinasi percepatan penurunan stunting dengan bupati, sekda serta jajaran terkait lainnya di Kabupaten Minahasa," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulut, Diano Tino Tandaju di Manado, Senin.
 
Diano mengatakan, perlu memantapkan strategi dan inovasi sehingga dapat diterapkan di daerah tersebut guna menyelesaikan masalah stunting dengan efisien.
 
"Penekanan pada sistem kerja yang berkelanjutan diharapkan mampu menghasilkan penurunan stunting secara menyeluruh dan terencana di daerah tersebut," ujarnya.
 
Dia mengatakan, percepatan penurunan angka stunting baik di Sulut dan Kabupaten Minahasa tidak akan maksimal apabila hanya dilakukan pemerintah.
 
Sehingga menurut dia, partisipasi dari semua pemangku kepentingan perlu digerakkan sehingga target angka 14 persen stunting tercapai.
 
Bupati Minahasa Jemmy Kumendong optimistis angka stunting di kabupaten tersebut menurun apabila terbangun sinergi di antara pihak terkait.
 
"Percepatan penurunan stunting di Kabupaten Minahasa memerlukan komitmen yang kuat dan betul-betul dibuktikan pelaksanaannya sampai ke tingkat desa dan kelurahan," ujarnya.
 
Berdasarkan survei status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka prevalensi stunting Sulut sebesar 20,5 persen.
 
Angka prevalensi stunting tertinggi di 15 kabupaten dan kota yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur sebesar 30,0 persen, sementara terendah berada di Kota Tomohon sebesar 13,7 persen, Kabupaten Minahasa sebesar 16,5 persen.

 
 
 

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024