Tomohon (ANTARA) - Pemerintah Kota Tomohon, Sulawesi Utara memperkuat kapasitas peran taruna siaga bencana (Tagana) ketika berada dalam situasi bencana.
"Relawan Tagana Kota Tomohon merupakan ujung tombak dalam penanganan bencana," kata Wakil Wali Kota Tomohon, Wenny Lumentut di Tomohon, Kamis.
Dia berharap melalui Rapat Koordinasi dan Pemantapan Tagana Kota Tomohon tersebut akan memberikan pengetahuan teknis dan operasional kepada seluruh relawan.
"Harapannya agar mereka lebih profesional, berani, loyal, disiplin dan bertanggung jawab guna efektivitas dan efisiensi penanganan bencana," ujarnya.
Menurut dia, ketika dibekali dengan pengetahuan kepada relawan Tagana maka dampak negatif yang ditimbulkan oleh bencana akan lebih diminimalisasi sehingga tidak akan menyebabkan kerugian harta benda yang lebih banyak lagi ataupun sampai menimbulkan korban jiwa.
"Diharapkan Tagana terus proaktif terhadap setiap peristiwa bencana yang terjadi untuk secara sigap dan tanggap melakukan penanganan bencana sesuai prosedur yang tepat dan cepat," harap Wawali.
Kegiatan seperti ini menurut Wawali sebagai bagian dari upaya pemerintah dan masyarakat Kota Tomohon bersinergi dalam peningkatan kemampuan sigap dan tanggap bencana.
Kadis Sosial Kota Tomohon,Thomly Lasut menambahkan, kegiatan ini mengacu pada Peraturan Menteri Sosial RI No 29 Tahun 2012 tentang Tagana, diamanatkan bahwa untuk mendukung pelaksanaan perlindungan sosial dalam penanggulangan bencana diperlukan adanya Tagana dan setiap anggota di daerah wajib mengikuti pemantapan dasar.
Narasumber dalam kegiatan itu adalah Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Daerah Provinsi Sulut DR Zulkifli Golonggom MSi.
"Relawan Tagana Kota Tomohon merupakan ujung tombak dalam penanganan bencana," kata Wakil Wali Kota Tomohon, Wenny Lumentut di Tomohon, Kamis.
Dia berharap melalui Rapat Koordinasi dan Pemantapan Tagana Kota Tomohon tersebut akan memberikan pengetahuan teknis dan operasional kepada seluruh relawan.
"Harapannya agar mereka lebih profesional, berani, loyal, disiplin dan bertanggung jawab guna efektivitas dan efisiensi penanganan bencana," ujarnya.
Menurut dia, ketika dibekali dengan pengetahuan kepada relawan Tagana maka dampak negatif yang ditimbulkan oleh bencana akan lebih diminimalisasi sehingga tidak akan menyebabkan kerugian harta benda yang lebih banyak lagi ataupun sampai menimbulkan korban jiwa.
"Diharapkan Tagana terus proaktif terhadap setiap peristiwa bencana yang terjadi untuk secara sigap dan tanggap melakukan penanganan bencana sesuai prosedur yang tepat dan cepat," harap Wawali.
Kegiatan seperti ini menurut Wawali sebagai bagian dari upaya pemerintah dan masyarakat Kota Tomohon bersinergi dalam peningkatan kemampuan sigap dan tanggap bencana.
Kadis Sosial Kota Tomohon,Thomly Lasut menambahkan, kegiatan ini mengacu pada Peraturan Menteri Sosial RI No 29 Tahun 2012 tentang Tagana, diamanatkan bahwa untuk mendukung pelaksanaan perlindungan sosial dalam penanggulangan bencana diperlukan adanya Tagana dan setiap anggota di daerah wajib mengikuti pemantapan dasar.
Narasumber dalam kegiatan itu adalah Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Daerah Provinsi Sulut DR Zulkifli Golonggom MSi.