Manado (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara bersama Komisi IX DPR menyebarluaskan informasi cegah stunting di Kabupaten Minahasa Selatan.
"Bersama mitra kerja Komisi IX DPR, kami melakukan promosi, komunikasi, informasi dan edukasi program pencegahan stunting di sejumlah desa dan kelurahan," kata Sekretaris Perwakilan BKKBN Sulut, Lady.D.Ante, di Manado, Minggu.
Menurut dia, kegiatan kolaborasi dengan Komisi IX DPR-RI merupakan upaya argumentatif dan persuasif yang langsung menyentuh pada masyarakat dan keluarga.
Saat ini, kata dia, masyarakat bersyukur karena mempunyai anak yang sehat, bergizi dan diharapkan terus berperan aktif berupaya mencegah stunting di kabupaten tersebut.
"Ketika sudah terdeteksi stunting dan tidak segera diatasi, maka ketika dewasa bisa mudah terkena penyakit metabolisme, salah satunya adalah penyakit gula atau Diabetes Melitus," ujarnya.
Karena itu dia berharap, masyarakat rutin memeriksakan kesehatannya, minimal dua kali dalam satu tahun melakukan cek menyeluruh untuk mengetahui status kesehatan pribadi.
"General check up, di fasilitas kesehatan, puskesmas juga bisa, gratis, untuk mengetahui kondisi tubuh kita, dan mengantisipasi dengan segera jika ada hasil pemeriksaan yang kurang baik," ujarnya.
Dia berharap, penanganan stunting tidak hanya menjadi kerja pemerintah, akan tetapi butuh partisipasi semua pemangku kepentingan.
"Dalam mengatasi stunting dilalukan secara konvergen dan pentahelix. Semua harus bersama-sama mengatasinya, yang penting pintar dulu, sehat dulu, baru yang lain akan mengikuti, termasuk stunting otomatis teratasi," ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Minahasa Selatan, Paulman S Runtuwene, mengapresiasi Komisi IX DPR yang sudah memberikan perhatian besar bagi masyarakat di kabupaten tersebut.
"Sudah banyak membawa program-program pemerintah pusat tentang pentingnya kesehatan ke masyarakat hingga ke pelosok-pelosok desa yang ada di daerah ini," anaknya.
Dia juga berharap, Komisi IX tidak bosan-bosannya memerangi stunting di daerah tersebut dengan terus memberikan sosialisasi, informasi dan edukasi secara langsung kepada masyarakat tentang bahaya anak dan keluarga dengan resiko stunting.
"Bersama mitra kerja Komisi IX DPR, kami melakukan promosi, komunikasi, informasi dan edukasi program pencegahan stunting di sejumlah desa dan kelurahan," kata Sekretaris Perwakilan BKKBN Sulut, Lady.D.Ante, di Manado, Minggu.
Menurut dia, kegiatan kolaborasi dengan Komisi IX DPR-RI merupakan upaya argumentatif dan persuasif yang langsung menyentuh pada masyarakat dan keluarga.
Saat ini, kata dia, masyarakat bersyukur karena mempunyai anak yang sehat, bergizi dan diharapkan terus berperan aktif berupaya mencegah stunting di kabupaten tersebut.
"Ketika sudah terdeteksi stunting dan tidak segera diatasi, maka ketika dewasa bisa mudah terkena penyakit metabolisme, salah satunya adalah penyakit gula atau Diabetes Melitus," ujarnya.
Karena itu dia berharap, masyarakat rutin memeriksakan kesehatannya, minimal dua kali dalam satu tahun melakukan cek menyeluruh untuk mengetahui status kesehatan pribadi.
"General check up, di fasilitas kesehatan, puskesmas juga bisa, gratis, untuk mengetahui kondisi tubuh kita, dan mengantisipasi dengan segera jika ada hasil pemeriksaan yang kurang baik," ujarnya.
Dia berharap, penanganan stunting tidak hanya menjadi kerja pemerintah, akan tetapi butuh partisipasi semua pemangku kepentingan.
"Dalam mengatasi stunting dilalukan secara konvergen dan pentahelix. Semua harus bersama-sama mengatasinya, yang penting pintar dulu, sehat dulu, baru yang lain akan mengikuti, termasuk stunting otomatis teratasi," ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Minahasa Selatan, Paulman S Runtuwene, mengapresiasi Komisi IX DPR yang sudah memberikan perhatian besar bagi masyarakat di kabupaten tersebut.
"Sudah banyak membawa program-program pemerintah pusat tentang pentingnya kesehatan ke masyarakat hingga ke pelosok-pelosok desa yang ada di daerah ini," anaknya.
Dia juga berharap, Komisi IX tidak bosan-bosannya memerangi stunting di daerah tersebut dengan terus memberikan sosialisasi, informasi dan edukasi secara langsung kepada masyarakat tentang bahaya anak dan keluarga dengan resiko stunting.