Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dan TNI Angkatan Laut (AL) sepakat memperkuat sinergi untuk menjaga kelestarian ekosistem laut, kata Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono.
“Dengan kerja sama apik ini, saya optimistis kelestarian ekosistem laut dapat terjaga dan kesejahteraan masyarakat ikut meningkat,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Hal tersebut ia sampaikan saat menerima kunjungan kerja Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat, di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Senin (11/4).
Kunjungan kerja (kunker) Danpushidrosal ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara kedua institusi yang selama ini sudah terjalin dengan baik guna menjaga kelestarian ekosistem laut.
Baca juga: KKP: potensi ikan tangkap Indonesia mecapai 12,01 juta ton
Lebih lanjut, Menteri KP juga menyampaikan bahwa kerja sama antara KKP dan TNI AL, dalam hal ini adalah Pushidrosal, di antaranya mengenai pengaturan dan pemasangan kabel dan pipa bawah laut yang sesuai koridor, sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (Kepmen KP) No. 14 Tahun 2021 tentang Alur Pipa dan/atau Kabel Bawah Laut.
Selain itu, kolaborasi tersebut juga mencakup data kelautan hingga pembangunan wilayah pesisir menjadi lebih bersih tertata.
Dalam kesempatan yang sama, Danpushidrosal menyampaikan secara umum tentang tugas pokok dan fungsi Pushidrosal yang merupakan lembaga hidrografi nasional di bawah organisasi TNI AL.
Salah satu fungsi yang terkait dengan kelautan dan perikanan adalah fungsi pelayanan umum, di mana Pushidrosal sebagai penyedia resmi (official) Peta Laut Indonesia dan Publikasi Nautika untuk mendukung kelestarian lingkungan laut.
“Pushidrosal sebagai tim nasional dalam pengaturan pipa dan kabel bawah laut, siap mendukung Kepmen KP No. 14/2021 tentang Alur Pipa dan/atau Kabel Bawah Laut dan siap membantu KKP dalam daerah zona konservasi dengan mencantumkan dalam peta laut Indonesia, serta mendukung berbagi portal dengan KKP,” kata Nurhidayat.
Baca juga: Komisi IV DPR: Atasi kelangkaan BBM agar nelayan mudah untuk melaut
“Dengan kerja sama apik ini, saya optimistis kelestarian ekosistem laut dapat terjaga dan kesejahteraan masyarakat ikut meningkat,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Hal tersebut ia sampaikan saat menerima kunjungan kerja Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat, di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Senin (11/4).
Kunjungan kerja (kunker) Danpushidrosal ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara kedua institusi yang selama ini sudah terjalin dengan baik guna menjaga kelestarian ekosistem laut.
Baca juga: KKP: potensi ikan tangkap Indonesia mecapai 12,01 juta ton
Lebih lanjut, Menteri KP juga menyampaikan bahwa kerja sama antara KKP dan TNI AL, dalam hal ini adalah Pushidrosal, di antaranya mengenai pengaturan dan pemasangan kabel dan pipa bawah laut yang sesuai koridor, sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (Kepmen KP) No. 14 Tahun 2021 tentang Alur Pipa dan/atau Kabel Bawah Laut.
Selain itu, kolaborasi tersebut juga mencakup data kelautan hingga pembangunan wilayah pesisir menjadi lebih bersih tertata.
Dalam kesempatan yang sama, Danpushidrosal menyampaikan secara umum tentang tugas pokok dan fungsi Pushidrosal yang merupakan lembaga hidrografi nasional di bawah organisasi TNI AL.
Salah satu fungsi yang terkait dengan kelautan dan perikanan adalah fungsi pelayanan umum, di mana Pushidrosal sebagai penyedia resmi (official) Peta Laut Indonesia dan Publikasi Nautika untuk mendukung kelestarian lingkungan laut.
“Pushidrosal sebagai tim nasional dalam pengaturan pipa dan kabel bawah laut, siap mendukung Kepmen KP No. 14/2021 tentang Alur Pipa dan/atau Kabel Bawah Laut dan siap membantu KKP dalam daerah zona konservasi dengan mencantumkan dalam peta laut Indonesia, serta mendukung berbagi portal dengan KKP,” kata Nurhidayat.
Baca juga: Komisi IV DPR: Atasi kelangkaan BBM agar nelayan mudah untuk melaut