Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Muhammad Dhevy Bijak menginginkan adanya upaya kongkret dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta instansi lainnya untuk mengatasi kelangkaan BBM di kawasan pesisir agar nelayan mudah untuk melaut.
"Saat ini beberapa daerah di Indonesia, para nelayan tradisional kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak BBM jenis solar subsidi dan pertalite, kondisi tersebut membuat nelayan menganggur karena tidak bisa melaut," kata Muhammad Dhevy Bijak dalam rilis di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, bila kondisi tersebut terus berlanjut, maka ke depannya akan mengganggu perekonomian para nelayan tradisional dan akan berpengaruh terhadap ketersediaan ikan.
Untuk itu, masih menurut Dhevy, perlu adanya upaya konkret untuk mengatasi masalah tersebut.
"Jika kondisi tersebut terus berlanjut dan jika tidak ada kebijakan dari KKP, maka ekonomi para nelayan tradisional dan pasokan ketersediaan ikan akan terganggu," katanya.
Ia juga mendorong KKP untuk dapat membuat program pengelolaan pakan alami yang bahan bakunya bersumber dari dalam negeri.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan komitmennya bahwa pihak KKP akan terus mengutamakan kepentingan nelayan lokal serta membawa kebijakan yang mewujudkan Indonesia-sentris.
Menteri Trenggono, menegaskan bahwa pada kepemimpinannya, dia akan membawa KKP menjadi Indonesia-sentris.
“(Penangkapan ikan) adalah haknya nelayan lokal, ini harus menjadi tuan rumah di wilayahnya sendiri," kata Menteri Kelautan dan Perikanan.
Seperti diketahui, setiap tanggal 6 April di Indonesia kerap diperingati sebagai Hari Nelayan.
"Saat ini beberapa daerah di Indonesia, para nelayan tradisional kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak BBM jenis solar subsidi dan pertalite, kondisi tersebut membuat nelayan menganggur karena tidak bisa melaut," kata Muhammad Dhevy Bijak dalam rilis di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, bila kondisi tersebut terus berlanjut, maka ke depannya akan mengganggu perekonomian para nelayan tradisional dan akan berpengaruh terhadap ketersediaan ikan.
Untuk itu, masih menurut Dhevy, perlu adanya upaya konkret untuk mengatasi masalah tersebut.
"Jika kondisi tersebut terus berlanjut dan jika tidak ada kebijakan dari KKP, maka ekonomi para nelayan tradisional dan pasokan ketersediaan ikan akan terganggu," katanya.
Ia juga mendorong KKP untuk dapat membuat program pengelolaan pakan alami yang bahan bakunya bersumber dari dalam negeri.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan komitmennya bahwa pihak KKP akan terus mengutamakan kepentingan nelayan lokal serta membawa kebijakan yang mewujudkan Indonesia-sentris.
Menteri Trenggono, menegaskan bahwa pada kepemimpinannya, dia akan membawa KKP menjadi Indonesia-sentris.
“(Penangkapan ikan) adalah haknya nelayan lokal, ini harus menjadi tuan rumah di wilayahnya sendiri," kata Menteri Kelautan dan Perikanan.
Seperti diketahui, setiap tanggal 6 April di Indonesia kerap diperingati sebagai Hari Nelayan.