Jakarta (ANTARA) - Konsultan properti Colliers menyatakan pengembang apartemen di kawasan Jakarta dan sekitarnya bakal lebih percaya diri dalam menjual produk hunian mereka, bila sentimen positif perekonomian terus berlanjut pada tahun 2022 ini.

"Awal-awal tahun beberapa pengembang sudah mulai menunjukkan kepercayaan diri untuk memperkenalkan produk mereka," kata Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto di Jakarta, Rabu.

Ferry memaparkan pada kuartal I 2022 ada  dua apartemen yang diperkenalkan ke publik yaitu The Okura Residences dan Kizo Residence, sedangkan pada periode yang sama satu proyek apartemen baru rampung yaitu Vasaka Soltera sebanyak 521 unit.

Meski optimis, ia mengakui jumlah penjualan apartemen strata title (hak milik) merosot tajam dari 516 unit pada kuartal IV 2021 menjadi hanya 278 unit pada kuartal I-2022.

"Pola tersebut sama seperti tahun lalu, di mana penurunan penjualan terjadi saat level PPKM dinaikkan dan jumlah kasus COVID-19 meningkat," katanya.

Menurut dia, pada saat ini tidak ada proyek apartemen yang menaikkan harga jual produk mereka, sehingga harga rata-rata sama relatif sama dengan sebelumnya.

Untuk itu, diharapkan kebijakan yang ada dapat mengurangi berbagai faktor yang bisa mengurangi sentimen buruk ke konsumen properti, seperti kenaikan inflasi atau kemungkinan naiknya suku bunga.

Sebelumnya Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa harga properti residensial meningkat pada kuartal IV 2021.

"Pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal IV 2021 tercatat 1,47 persen year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 1,41 persen," tulis Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (16/2) .

Dengan demikian, Erwin memperkirakan harga properti residensial primer akan tumbuh lebih terbatas pada kuartal I 2022 sebesar 1,29 persen yoy.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan insentif berupa PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk sektor properti mendorong tersedianya hunian yang layak bagi masyarakat Indonesia, terutama di perkotaan.

“Sektor properti terus didorong agar dapat berkontribusi aktif dalam penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat,” kata Menko Airlangga Hartarto di Jakarta, Sabtu (26/2).

Disebutkan, penduduk perkotaan di Indonesia saat ini telah mencapai 56,7 persen dan diperkirakan meningkat menjadi 66,6 persen pada 2035 bahkan akan mencapai 72,8 persen pada 2045.

Selain itu Menko Airlangga mengatakan masih ada 15,5 juta orang yang tinggal di rumah tidak layak huni pada 2020, sehingga sektor properti harus didorong agar dapat berkontribusi menyediakan hunian yang layak.

 

Pewarta : M Razi Rahman
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024