Manado, (Antara Sulut)  - Legislator RI asal Sulawesi Utara (Sulut) Paula Sinjal berjanji, akan ikut membantu mempercepat keluarnya perpanjangan izin `multiyears` Jembatan Soekarno, Manado.

"Memang saya bukan anggota Badan Anggaran yang bisa menentukan keluarnya anggaran, tetapi ada hal yang bisa dilakukan," kata Sinjal, saat berkunjung ke Manado, Jumat.

Sinjal mengatakan, sebagai anggota Badan Legislatif (DPR-RI), setiap saat bisa bertemu dengan Menteri Keuangan, dan Menteri PU artinya bisa menanyakan tentang perpanjangan izin untuk penyelesaikan jembatan non standar tersebut.

Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR-RI tersebut, mengatakan akan membantu agar perizinan yang dirasakan agak rumit tersebut bisa dipercepat, dengan mengkomunikasikannya bersama Menteri Keuangan.

"Saya sangat mendukung agar jembatan kebanggaan warga Nyiur Melambai ini bisa selesai 2013, supaya kita semua bisa fokus memikirkan hal yang lain," kata Sinjal.

Menejer Proyek Pembangunan Jembatan Soekarno PT Hutama Karya Micahel Rumenser mengatakan, hingga Maret ini pihaknya masih menunggu audit yang dilakukan oleh BPKP.

"Hasil audit dari BPKP, lalu rekomendasi ke Kementerian Keuangan untuk mengeluarkan izin `mutiyears` tersebut," kata Rumenser.

Ia mengakui memang dana untuk penyelesaian proyek tersebut yang berjumlah sekitar Rp32 miliar itu sudah ada, tetapi masih bintang dan rekomendasi dari kementerian itu yang ditunggu, agar bisa berjalan secepatnya.

Rumenser mengatakan, PT HK sebenarnya sangat berharap agar proyek tersebut bisa segera selesai, karena semakin cepat makin baik juga bisa menekan biaya yang keluar, karena meskipun tidak beroperasi gaji tetap harus dibayar.

Pembangunan Jembatan Soekarno dimulai 2003, dimana hingga 2005 masih proyek `single year` dengan kecil, lalu 2006-2007 sama sekali terhenti, akhir 2007 dapat kontrak multiyears, dikerjakan 2008 dan selama dua tahun kesulitan anggaran lalu mulai 2010-2012 pelaksanaanya banyak menghadapi kendala teknis konstruksi.

Sejak 2003 hingga 2012, pembangunan Jembatan Soekarno yang awalnya direncanakan bernama Nyiur Melambai di kawasan Pelabuhan dan Pasar Bersehati Kelurahan Calaca Manado telah menelan biaya Rp208 miliar.


(T.KR-JHB/B/M031/M031) 01-03-2013 18:43:22

Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024