Manado (ANTARA) - Balai Taman Nasional (BTN) Bunaken, Kota Manado, Sulut mengedukasi masyarakat tidak membuang sampah ke sungai guna menjaga kelestarian kawasan konservasi tersebut.
"Kawasan Taman Nasional Bunaken memiliki wilayah perairan terbuka dengan lima muara sungai besar di Kota Manado dan sekitarnya sehingga sampah yang dibuang ke sungai akan bermuara ke kawasan taman nasional ini," ujar Kepala Balai Taman Nasional Bunaken, Genman S. Hasibuan di Manado, Selasa.
Dia mengatakan, sampah yang terakumulasi di perairan kemudian menutupi terumbu karang dan meningkatkan risiko kematian karang yang menjadi objek utama tujuan kunjungan wisata dan sumber perikanan di kawasan Taman Nasional Bunaken.
"Sebagai komitmen dalam melayani publik, kami terus berupaya melakukan operasi bersih sampah, tidak hanya layanan terhadap estetika bagi pengunjung dan masyarakat tetapi juga untuk pelestarian habitat satwa prioritas Taman Nasional Bunaken yang dilindungi," ujarnya.
BTN Bunaken, lanjut dia, terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta pihak-pihak terkait dalam penanganan sampah di kawasan ini.
Genman menambahkan, momentum Hari Bakti Rimbawan tanggal 16 Maret 2022, petugas Resort Bunaken bersama masyarakat, kelompok binaan, Masyarakat Mitra Polhut (MMP), Dive Center dan Resort OASIS serta mahasiswa PMKM Prodi Kehutanan melakukan operasi bersih sampah di area pasir panjang Pulau Bunaken.
Hari ini, kata dia, BTN Bunaken bersama para pihak telah mengumpulkan sebanyak 30 karung sampah plastik seberat 90 kilogram di area pasir panjang yang menjadi lokasi pendaratan peneluran penyu.
Selama dua bulan terakhir, para pihak melakukan pembersihan sampah di titik kunjungan wisata Pantai Liang Pulau Bunaken.
Tercatat sejak bulan Januari-Februari telah terkumpul sebanyak 230 karung dengan berat total sekitar 750 kilogram yang sebagian besar merupakan sampah plastik.
"Operasi bersih sampah di titik utama lokasi wisata sebagai bentuk pelayanan publik kepada masyarakat dan pengunjung sehingga merasa nyaman dan tidak terganggu estetika berwisata," ujarnya.
Setiap akhir dan awal tahun saat pergantian musim, cuaca ekstrem melanda beberapa wilayah Sulut dengan hujan lebat, angin kencang, gelombang tinggi kemudian membawa sampah ke lokasi Pantai Liang Bunaken. ***3***
"Kawasan Taman Nasional Bunaken memiliki wilayah perairan terbuka dengan lima muara sungai besar di Kota Manado dan sekitarnya sehingga sampah yang dibuang ke sungai akan bermuara ke kawasan taman nasional ini," ujar Kepala Balai Taman Nasional Bunaken, Genman S. Hasibuan di Manado, Selasa.
Dia mengatakan, sampah yang terakumulasi di perairan kemudian menutupi terumbu karang dan meningkatkan risiko kematian karang yang menjadi objek utama tujuan kunjungan wisata dan sumber perikanan di kawasan Taman Nasional Bunaken.
"Sebagai komitmen dalam melayani publik, kami terus berupaya melakukan operasi bersih sampah, tidak hanya layanan terhadap estetika bagi pengunjung dan masyarakat tetapi juga untuk pelestarian habitat satwa prioritas Taman Nasional Bunaken yang dilindungi," ujarnya.
BTN Bunaken, lanjut dia, terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta pihak-pihak terkait dalam penanganan sampah di kawasan ini.
Genman menambahkan, momentum Hari Bakti Rimbawan tanggal 16 Maret 2022, petugas Resort Bunaken bersama masyarakat, kelompok binaan, Masyarakat Mitra Polhut (MMP), Dive Center dan Resort OASIS serta mahasiswa PMKM Prodi Kehutanan melakukan operasi bersih sampah di area pasir panjang Pulau Bunaken.
Hari ini, kata dia, BTN Bunaken bersama para pihak telah mengumpulkan sebanyak 30 karung sampah plastik seberat 90 kilogram di area pasir panjang yang menjadi lokasi pendaratan peneluran penyu.
Selama dua bulan terakhir, para pihak melakukan pembersihan sampah di titik kunjungan wisata Pantai Liang Pulau Bunaken.
Tercatat sejak bulan Januari-Februari telah terkumpul sebanyak 230 karung dengan berat total sekitar 750 kilogram yang sebagian besar merupakan sampah plastik.
"Operasi bersih sampah di titik utama lokasi wisata sebagai bentuk pelayanan publik kepada masyarakat dan pengunjung sehingga merasa nyaman dan tidak terganggu estetika berwisata," ujarnya.
Setiap akhir dan awal tahun saat pergantian musim, cuaca ekstrem melanda beberapa wilayah Sulut dengan hujan lebat, angin kencang, gelombang tinggi kemudian membawa sampah ke lokasi Pantai Liang Bunaken. ***3***