Boltim, (Antara News) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut), ngotot menolak Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) logo daerah hasil sayembara yang dilakukan oleh pihak panitia beberapa waktu lalu.

"Kami akan tetap menolak hasil dari sayembara logo dari pihak eksekutif (Pemkab Boltim )," ujar anggota DPRD Boltim, Rita Lamusu, Jumat.

Meskipun sudah dibahas oleh Komisi I DPRD setempat tetapi, sebagian dari anggota legislatif menilai hasil dari sayembara logo tersebut terindikasi pihak panitia main mata dengan pemenang sayembara.

Lamusu mengatakan dari logo yang disodorkan pihak Pemkab banyak yang telah dievaluasi baik dar kaidah estetis logo kemudian kriteria dari pemilihan logo yang dianggap layak.

"Kami nilai logo yang dibuat terkesan asal asal saja, dari simbol saja banyak yang tidak memiliki nilai estetis hingga dalam penyerahannya ke dewan logo tersebut tidak disertai warna yang jelas kepada kami. Ini namanya lucu," kata Lamusu yang dibenarkan anggota dewan lainnya, Hj Lulu Bazmul.

Dia mengatakan contoh logo yang diberikan hanya salinan semata, dan tidak disertai dengan tiga besar pemenang sayembara logo, oleh karena itu pihaknya menduga bahwa pihak panitia telah main mata dengan pemenang sayembara logo.

"Saya curiga jikalau panitia telah main mata dengan pemenang sayembara logo," kata Lamusu.

Dia menegaskan seandainya logo tidak jelas pihaknya sudah menyiapkan logo tandingan dari hasil yang ada.

Sementara itu, pihak panitia sayembara logo, Max Iswady Mokodompit menjelaskan kepada beberapa wartawan pihak panitia sudah berjalan sesuai dengan prosedur yang ada serta tidak melanggar aturan dalam PP 77 tahun 2007 tentang logo daerah, begitu juga sesuai dengan SK Bupati Nomor 35 tahun 2010.

"Lucu juga panitia dituding macam macam menyangkut logo daerah, saya rasa tidak perlu ada yang dipermasalahkan. Jelasnya, Komisi I DPRD Boltim saat pembahasan ranperda logo daerah dengan terangnya menerima dan tidak mempermasalahkan hal itu," katanya.

Pewarta :
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024