Manado (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor ikan kaleng ke 12 negara pada periode Januari hingga Juni 2021.
"Ke 12 negara tersebut yakni Amerika Serikat, Arab Saudi, Australia, Belgia, Inggris, Jepang, Jerman, Mesir, Norwegia, Swiss, Thailand dan Yaman," kata Kabid Daglu Disperindag Sulut Darwin Muksin, di Manado, Kamis.
Darwin mengatakan permintaan ikan kaleng paling banyak dari Arab Saudi yakni 3.957 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 15,16 juta dolar AS.
Kemudian, katanya, ke Yaman yakni sebanyak 1.143 ton dengan nilai 3,48 juta dolar AS.
Ikan kaleng yang diekspor ke Australia sebanyak 1.044 ton dengan nilai sebesar 5,86 juta dolar AS.
Diekspor ke Jepang sebanyak 183 ton dengan nilai 1,72 juta dolar AS. Ke Thailand 823 ton dengan nilai 3,63 juta dolar AS, ke Belgia 18 ton nilainya 55.400 dolar AS, Inggris sebanyak 18,6 ton dengan nilai 62.700 dolar AS.
Selanjutnya, ke Mesir sebanyak 154 ton dengan nilai 574.452 dolar AS, ke Norwegia 69 ton dengan nilai 263.840 dolar AS, dan ke Swiss 69,5 ton nilai devisa sebesar 285.162 dolar AS.
Permintaan ikan kaleng yang tinggi ini, katanya, diharapkan dapat selalu dipenuhi oleh pabrik ikan di Sulut khususnya di Kota Bitung.
"Pemerintah akan terus melakukan pengawasan dan bantu mencari pasar baru bagi produk unggulan Sulut," katanya.
Produk ekspor khususnya perikanan Sulut banyak diminati negara-negara di Asia, Eropa, Amerika bahkan Afrika.
"Ke 12 negara tersebut yakni Amerika Serikat, Arab Saudi, Australia, Belgia, Inggris, Jepang, Jerman, Mesir, Norwegia, Swiss, Thailand dan Yaman," kata Kabid Daglu Disperindag Sulut Darwin Muksin, di Manado, Kamis.
Darwin mengatakan permintaan ikan kaleng paling banyak dari Arab Saudi yakni 3.957 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 15,16 juta dolar AS.
Kemudian, katanya, ke Yaman yakni sebanyak 1.143 ton dengan nilai 3,48 juta dolar AS.
Ikan kaleng yang diekspor ke Australia sebanyak 1.044 ton dengan nilai sebesar 5,86 juta dolar AS.
Diekspor ke Jepang sebanyak 183 ton dengan nilai 1,72 juta dolar AS. Ke Thailand 823 ton dengan nilai 3,63 juta dolar AS, ke Belgia 18 ton nilainya 55.400 dolar AS, Inggris sebanyak 18,6 ton dengan nilai 62.700 dolar AS.
Selanjutnya, ke Mesir sebanyak 154 ton dengan nilai 574.452 dolar AS, ke Norwegia 69 ton dengan nilai 263.840 dolar AS, dan ke Swiss 69,5 ton nilai devisa sebesar 285.162 dolar AS.
Permintaan ikan kaleng yang tinggi ini, katanya, diharapkan dapat selalu dipenuhi oleh pabrik ikan di Sulut khususnya di Kota Bitung.
"Pemerintah akan terus melakukan pengawasan dan bantu mencari pasar baru bagi produk unggulan Sulut," katanya.
Produk ekspor khususnya perikanan Sulut banyak diminati negara-negara di Asia, Eropa, Amerika bahkan Afrika.