Kabupaten Kepulauan Talaud adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia dengan ibu kota Melonguane. Kabupaten ini berasal dari pemekaran Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud pada tahun 2000. Kabupaten Kepulauan Talaud terletak di sebelah utara Pulau Sulawesi. Wilayah ini adalah kawasan paling utara Indonesia, berbatasan dengan Filipina di sebelah utara. Jumlah Penduduk: 91.067 Jiwa

Kabupaten Kepulauan Talaud tergolong daerah terbelakang yang membutuhkan investasi proyek pembangunan. Proyek jalan nasional di Talaud rencananya akan dibangun sepanjang 91 km dengan anggaran Rp 14 milliar.

Kabupaten Kepulauan Talaud memiliki luas 1.251,02 km2 dan terbagi menjadi 8 kecamatan. Wilayahnya berbatasan dengan negara Filipina di sebelah utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe Talaud di sebelah selatan, Laut Sulawesi di sebelah barat dan Samudera Pasifik di sebelah timur. Untuk dapat melihat Kabupaten Kepulauan Talaud dari dekat dapat mengunjungi situs www.talaudkab.go.id. Saat ini Talaud dipimpin oleh Elly Engelbert Lasut.

Potensi

Perkebunan masih tetap menjadi sentra kegiatan ekonomi Kabupaten Kepulauan Talaud. Pala, kopi, kakao, vanili, lada dan cengkeh masih bisa diandalkan. Namun dari keenam komoditas tersebut, pala yang diunggulkan. Tanaman yang sering dijadikan manisan ini tersebar merata di seluruh wilayah kecamatan. Sejak jaman penjajahan Belanda, pala sudah menjadi komoditas perdagangan penting.

Proses pemeliharaannya yang mudah dan harga jualnya yang cukup tinggi merupakan faktor pendorong lain masyarakat Talaud menanam pala. Tidak hanya biji pala yang diperjualbelikan. Bunga pala yang disebut fuli juga bernilai ekonomis tinggi. Fuli biasanya digunakanuntuk bumbu masak dan minyak gosok. Perkebunan memang mendominasi kegiatan ekonomi pertanian Kepulauan Talaud.

Namun, dibalik itu, kegiatan pertanian tanaman pangan masih menyimpan potensi. Hanya saja, semua potensi tersebut belum tergarap maksimal. Dukungan sarana dan prasarana pertanian seperti irigasi masih belum dikelola dengan baik.

 Padahal, jika potensi tanaman pangan digarap dengan maksimal, kebutuhan pangan di Talaud bisa langsung terpenuhi. Kelapa merupakan komoditas tanaman terbesar yang diahasilkan, akan tetapi daerah ini masih mengimpor minyak goreng dari Manado dan Bitung, hal ini dikarenakan industri pengolahan kelapa menjadi minyak goreng belum dikembangkan, begitu juga untuk industri pengolahan cengkeh dan pala juga belum tersedia. Selain memiliki komodutas unggulan dari perkebunan, wilayah maritim ini memiliki potensi perikanan laut dengan komoditinya berupa ikan tuna, kerapu, layang, cakalang, dan hasil budi daya laut seperti rumput laut, teripang, dan kerang mutiara.

Di kawasan kepulauan ini hanya ada satu dermaga peangkapan ikan yakni di Pantai Dagho, Kecamatan Tamako, Pulau sangir Besar. Dari hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan ini berdampak besar juga terhadap perdagangan. Perdagangan menjadi tumpuan mata pencaharian penduduk setelah pertanian. keberadaan infrastruktur berupa jalan darat yang memadai akan lebih memudahkan para pedagang untuk berinteraksi sehingga memperlancar baik arus barang maupun jasa, daerah ini juga telah terdapat Bandara Melongauane yang terletak di Kepulauan Talaud, tiga buah Pelabuahan utama yaitu Pelabuhan Lirung, Pelabuhan Karatung, dan Pelabuhan Miangas, serta terdapat berbagai sarana dan prasarana pendukung diantaranya sarana pembangkit tenaga listrik, air bersih, gas dan jaringan telekomunikasi.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024