Mamuju (ANTARA Sulsel) - Program Bangun Mandar salah satu program pemberdayaan masyarkat berbasis ekonomi mandiri yang dicanangkan Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh, akan dijadikan sebagai program nasional.
"Program ini telah kami persentasikan di hadapan Menteri Negara (Menag) Pemberdayaan Daerah Tertinggal dan hasilnya kemungkinan besar akan dijadikan sebagai program nasional," kata Anwar Adnan Saleh, di Mamuju, Jumat.
Menurutnya, program Bangun Mandar yang digulirkan melalui sumber pembiayaan APBD tahun anggaran 2010 Rp14 milyar akan dikucurkan untuk 66 desa daerah tertinggal di lima kabupaten di Sulbar.
"Program Bangun Mandar ini diharapkan bisa meningkatkan tarap hidup masyarakat khususnya wilayah tertinggal sehingga masyarakat di wilayah itu bisa hidup lebih mapan seperti beberapa daerah yang telah maju dan berkembang," unjarnya.
Ia mengungkapkan, masalah kemiskinan menjadi perhatian pemerintah, mengingat Sulbar sebagai bagian provinsi yang masuk kategori tertinggal di Indonesia karena kondisi masyarakatnya masih banyak yang miskin, walaupun daerah itu sempat mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia.
"Tidak bisa kita pungkiri, angka kemiskinan di Sulbar khususnya pada wilayah pelosok tergolong signifikan yang harus segera dientaskan dari tahun ke tahun," ungkapnya.
Untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut, kata Anwar, pihaknya pada 2010 telah berhasil mendesain sebuah program baru dalam rangka percepatan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat mandiri yakni Bangun Mandar, yang diharapkan dapat menekan laju angka kemiskinan dan mengurangi tingkat pengangguran.
"Kemiskinan merupakan masalah sosial yang harus disikapi secara bijak, karena kemiskinan dapat memicu meningkatnya angka kejahatan di tengah masyarakat," kata dia.
Anwar menambahkan, program Bangun Mandar yang digulirkan ternyata tidak hanya akan berlaku di Sulbar, tetapi, Kementerian Pemberdayaan Masyarakat Daerah Tertinggal akan menjadikan sebuah produk baru yang akan diberlakukan secara nasional.
"Ini adalah sebuah prestasi kita karena mampu melahirkan berbagai program terkini yang akan diterapkan secara nasional," ungkapnya.
Dengan demikian, kata dia, masuknya program Bangun Mandar itu sebagai program nasional menambah catatan sejarah bagi daerah ini, karena telah mampu melahirkan sebuah produk yang diimplementasikan secara nasional setelah sebelumnya berhasil menjadikan Kakao sebagai program nasional dalam rangka peningkatan mutu dan produksi kakao.
(T.KR-ACO/S016)
"Program ini telah kami persentasikan di hadapan Menteri Negara (Menag) Pemberdayaan Daerah Tertinggal dan hasilnya kemungkinan besar akan dijadikan sebagai program nasional," kata Anwar Adnan Saleh, di Mamuju, Jumat.
Menurutnya, program Bangun Mandar yang digulirkan melalui sumber pembiayaan APBD tahun anggaran 2010 Rp14 milyar akan dikucurkan untuk 66 desa daerah tertinggal di lima kabupaten di Sulbar.
"Program Bangun Mandar ini diharapkan bisa meningkatkan tarap hidup masyarakat khususnya wilayah tertinggal sehingga masyarakat di wilayah itu bisa hidup lebih mapan seperti beberapa daerah yang telah maju dan berkembang," unjarnya.
Ia mengungkapkan, masalah kemiskinan menjadi perhatian pemerintah, mengingat Sulbar sebagai bagian provinsi yang masuk kategori tertinggal di Indonesia karena kondisi masyarakatnya masih banyak yang miskin, walaupun daerah itu sempat mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia.
"Tidak bisa kita pungkiri, angka kemiskinan di Sulbar khususnya pada wilayah pelosok tergolong signifikan yang harus segera dientaskan dari tahun ke tahun," ungkapnya.
Untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut, kata Anwar, pihaknya pada 2010 telah berhasil mendesain sebuah program baru dalam rangka percepatan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat mandiri yakni Bangun Mandar, yang diharapkan dapat menekan laju angka kemiskinan dan mengurangi tingkat pengangguran.
"Kemiskinan merupakan masalah sosial yang harus disikapi secara bijak, karena kemiskinan dapat memicu meningkatnya angka kejahatan di tengah masyarakat," kata dia.
Anwar menambahkan, program Bangun Mandar yang digulirkan ternyata tidak hanya akan berlaku di Sulbar, tetapi, Kementerian Pemberdayaan Masyarakat Daerah Tertinggal akan menjadikan sebuah produk baru yang akan diberlakukan secara nasional.
"Ini adalah sebuah prestasi kita karena mampu melahirkan berbagai program terkini yang akan diterapkan secara nasional," ungkapnya.
Dengan demikian, kata dia, masuknya program Bangun Mandar itu sebagai program nasional menambah catatan sejarah bagi daerah ini, karena telah mampu melahirkan sebuah produk yang diimplementasikan secara nasional setelah sebelumnya berhasil menjadikan Kakao sebagai program nasional dalam rangka peningkatan mutu dan produksi kakao.
(T.KR-ACO/S016)