Palu (ANTARA Sulsel) - Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) memusnahkan ratusan senjata api organik dan rakitan serta ribuan amunisi di halaman Mapolda Sulteng, Rabu.
Pemusnahan tersebut dilakukan dalam sebuah upacara dipimpin Kapolda Sulteng Brigjen Moh Amin Saleh dan dihadiri unsur Muspida, DPRD Provinsi, Kapolres se-Sulteng serta Wali Kota Palu.
"Pemusnahan senjata api ini untuk menciptakan situasi yang kondusif di Sulawesi Tengah," kata Kapolda Moh Amin Saleh.
Senjata tersebut diperoleh dari hasil operasi yang digelar Polda Sulteng dan Polres di masing-masing kabupaten dalam beberapa tahun terakhir dan sebagian senjata juga diserahkan secara sukarela oleh masyarakat.
Sebagian besar senjata dan amunisi tersebut berasal dari Polres Poso, salah satu daerah bekas konflik di Sulteng.
Total senjata yang dimusnahkan sebanyak 368 pucuk terdiri dari senjata bahu rakitan 294 pucuk, senjata genggam rakitan 40 pucuk, dumdum rakitan 16 buah, magazen 18 buah dan amunisi 2.503 butir.
Senjata hasil operasi Polres Banggai sebanyak tiga pucuk senjata terdiri dari senjata bahu rakitan dua pucuk, senjata genggam rakitan satu pucuk, dan amunisi 15 butir.
Dari Polres Tojo Unauna sebanyak lima pucuk senjata dan dua butir amunisi, dari Polres Donggala sebanyak 10 pucuk senjata rakitan dan 40 butir amunisi.
Sementara dari Polda Sulteng terdapat 126 senjata yakni senjata bahu rakitan 78 pucuk, senjata genggam rakitan 33 pucuk, dumdum rakitan dua pucuk, senjata genggam organik sembilan pucuk, dan magazen empat buah serta 495 butir amunisi.
Senjata tersebut dimusnahkan dengan menggunakan mesin pemotong sementara amunisi diserahkan ke Brigade Mobil (Brimob) Polda Sulteng untuk dimusnahkan.
(T.A055/B013)
Pemusnahan tersebut dilakukan dalam sebuah upacara dipimpin Kapolda Sulteng Brigjen Moh Amin Saleh dan dihadiri unsur Muspida, DPRD Provinsi, Kapolres se-Sulteng serta Wali Kota Palu.
"Pemusnahan senjata api ini untuk menciptakan situasi yang kondusif di Sulawesi Tengah," kata Kapolda Moh Amin Saleh.
Senjata tersebut diperoleh dari hasil operasi yang digelar Polda Sulteng dan Polres di masing-masing kabupaten dalam beberapa tahun terakhir dan sebagian senjata juga diserahkan secara sukarela oleh masyarakat.
Sebagian besar senjata dan amunisi tersebut berasal dari Polres Poso, salah satu daerah bekas konflik di Sulteng.
Total senjata yang dimusnahkan sebanyak 368 pucuk terdiri dari senjata bahu rakitan 294 pucuk, senjata genggam rakitan 40 pucuk, dumdum rakitan 16 buah, magazen 18 buah dan amunisi 2.503 butir.
Senjata hasil operasi Polres Banggai sebanyak tiga pucuk senjata terdiri dari senjata bahu rakitan dua pucuk, senjata genggam rakitan satu pucuk, dan amunisi 15 butir.
Dari Polres Tojo Unauna sebanyak lima pucuk senjata dan dua butir amunisi, dari Polres Donggala sebanyak 10 pucuk senjata rakitan dan 40 butir amunisi.
Sementara dari Polda Sulteng terdapat 126 senjata yakni senjata bahu rakitan 78 pucuk, senjata genggam rakitan 33 pucuk, dumdum rakitan dua pucuk, senjata genggam organik sembilan pucuk, dan magazen empat buah serta 495 butir amunisi.
Senjata tersebut dimusnahkan dengan menggunakan mesin pemotong sementara amunisi diserahkan ke Brigade Mobil (Brimob) Polda Sulteng untuk dimusnahkan.
(T.A055/B013)