Manado (ANTARA) - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Utara, Steven Kandouw mengatakan minat warga di provinsi berpenduduk lebih dari 2,6 juta jiwa mendonorkan darahnya di masa pandemi COVID-19 menurun.
"Ini kendala yang dihadapi PMI di masa pandemi COVID-19 ini," sebut Steven di Manado usai rapat perdana dengan pengurus PMI Sulut, Senin.
Selama tahun 2020, kata Ketua DPRD Sulut periode 2014-2015 itu, yang memberikan atau yang menyumbang darah turun hampir 60 persen.
"Ini situasi sangat berbahaya. Di satu sisi pemerintah Provinsi Sulut dan pemerintah kabupaten/kota banyak mendirikan rumah sakit tapi ternyata pemenuhan kebutuhan darah masih kurang,” ujarnya.
Karena itu, Wakil Gubernur Sulut itu mengimbau seluruh elemen masyarakat menggalakkan donor darah ini, termasuk kalangan wartawan yang ikut mendorongnya.
“Makanya saya sendiri setiap harinya menerima, meminta bantuan untuk menyumbangkan darah. Karena apa? Stok darah tidak ada karena COVID-19 jadi orang takut datang ke unit transfusi darah untuk mendonorkan darahnya,” ujarnya.
Dia optimistis, kinerja PMI Sulut pada tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya dengan mengoptimalkan teknologi digital.
“Secara institusi tahun ini harus lebih bagus dari tahun lalu dan tahun depan harus lebih bagus dari tahun ini. Banyak harus disempurnakan kalau di pemerintahan sudah e-Government maka PMI harus juga mengarah ke sana, rapat harus siap secara virtual,” katanya.
Ia juga meminta jajaran PMI kabupaten/kota dan relawan terus memperkuat sinergitas sehingga pekerjaan kemanusiaan lebih ringan.
"Mari kita saling menopang dengan terus mensosialisasikan promosi kesehatan, selalu menjaga perilaku sehat serta kebersihan di tengah pandemi COVID-19.
"Ini kendala yang dihadapi PMI di masa pandemi COVID-19 ini," sebut Steven di Manado usai rapat perdana dengan pengurus PMI Sulut, Senin.
Selama tahun 2020, kata Ketua DPRD Sulut periode 2014-2015 itu, yang memberikan atau yang menyumbang darah turun hampir 60 persen.
"Ini situasi sangat berbahaya. Di satu sisi pemerintah Provinsi Sulut dan pemerintah kabupaten/kota banyak mendirikan rumah sakit tapi ternyata pemenuhan kebutuhan darah masih kurang,” ujarnya.
Karena itu, Wakil Gubernur Sulut itu mengimbau seluruh elemen masyarakat menggalakkan donor darah ini, termasuk kalangan wartawan yang ikut mendorongnya.
“Makanya saya sendiri setiap harinya menerima, meminta bantuan untuk menyumbangkan darah. Karena apa? Stok darah tidak ada karena COVID-19 jadi orang takut datang ke unit transfusi darah untuk mendonorkan darahnya,” ujarnya.
Dia optimistis, kinerja PMI Sulut pada tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya dengan mengoptimalkan teknologi digital.
“Secara institusi tahun ini harus lebih bagus dari tahun lalu dan tahun depan harus lebih bagus dari tahun ini. Banyak harus disempurnakan kalau di pemerintahan sudah e-Government maka PMI harus juga mengarah ke sana, rapat harus siap secara virtual,” katanya.
Ia juga meminta jajaran PMI kabupaten/kota dan relawan terus memperkuat sinergitas sehingga pekerjaan kemanusiaan lebih ringan.
"Mari kita saling menopang dengan terus mensosialisasikan promosi kesehatan, selalu menjaga perilaku sehat serta kebersihan di tengah pandemi COVID-19.