Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Beijing mengingatkan para pelajar asal Indonesia, baik yang masih bertahan di China atau yang sedang berada di Tanah Air, akan kewajiban mereka mengikuti program perkuliahan daring selama wabah COVID-19.
"Patuhi kewajiban dan jalankan tugas-tugas yang diberikan oleh pihak kampus," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing Yaya Sutarya, Senin.
Ia merasa penting mengingatkan hal itu setelah ada beberapa mahasiswa Indonesia terkena sanksi dari pihak kampus.
Sanksi terberat yang diterima mahasiswa Indonesia adalah pencabutan lisensi pelajar asing sehingga tidak diizinkan kembali ke China untuk mengikuti program perkuliahan mendatang.
"Yang tidak kalah pentingnya adalah ikuti terus pengumuman dari pihak kampus mengenai jadwal kuliah," ujarnya menambahkan.
Yaya tidak ingin pencabutan lisensi pelajar asing yang kembali ke China sebelum ada perintah dari pihak kampus menimpa pelajar Indonesia.
Sejumlah pelajar asing di salah satu perguruan tinggi di Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, dicabut lisensinya setelah kembali ke kampus tanpa ada perintah.
Sampai saat ini terdapat sekitar 1.700 warga negara Indonesia yang mayoritas pelajar masih bertahan di berbagai wilayah di China.
Jumlah pelajar Indonesia di China mencapai 15.000 lebih. Kebanyakan dari mereka telah meninggalkan China setelah pada libur semester pertengahan Januari 2020.
Berita Terkait
Peluncuran eRapor SMP M.04 dari Kemendikdasmen tingkatkan kualitas layanan
Jumat, 29 November 2024 11:50 Wib
Presiden Prabowo tegaskan komitmen realisasikan makan bergizi gratis
Jumat, 29 November 2024 8:43 Wib
Presiden Prabowo menitikkan air mata di Puncak Peringatan Hari Guru Nasional
Kamis, 28 November 2024 19:27 Wib
Presiden: Pemerintah alokasikan Rp17 triliun untuk perbaiki 10.440 sekolah
Kamis, 28 November 2024 19:26 Wib
Anggota DPR minta tak ada lagi kriminalisasi melibatkan guru
Selasa, 26 November 2024 10:56 Wib
Mendikdasmen apresiasi peran guru di Hari Guru Nasional
Senin, 25 November 2024 9:25 Wib