Manado (ANTARA) - Ketua Bapemperda DPRD Manado, Sonny Lela, S.Sos, menyatakan, penempatan tenaga pelatih untuk balai latihan kerja (BLK) Manado, menyinggung daerah sebab dinilai tak memandang kualitas SDM di daerah.
"Daerah itu memiliki banyak pelatih yang terlatih, jadi tidak perlu dari pusat, karena di sini juga sudah banyak yang memiliki kualifikasi secara akademis bahkan ada yang sampai S3, jadi tak perlu pusat menempatkan pelatih di Manado," kata Sole, sapaan akrab politisi Golkar itu.
Dia mengatakan, selain menempatkan tenaga pelatih dari pusat di daerah, yang lokal Manado pun tak dilibatkan, padahal memiliki skil yang sama.
"Ini sama dengan tidak memikirkan kearifan lokal, padahal jika melibatkan tenaga pelatih atau instruktur lokal, maka otomatis bisa juga menghemat anggaran yang seharusnya disediakan untuk membayar pelatih," katanya.
Dia mengatakan, setiap pemerintah pusat mengucurkan dana sekitar Rp6 triliun untuk pelatihan, lebih baik diberikan ke daerah dan memberdayakan instruktur lokal memberikan pelatihan, sehingga bisa juga mengurangi pengangguran.
Juga katanya, para lulusan SMA/SMK yang masuk BLK dan diberikan pelatihan juga akan mendapatkan ketrampilan baik, sehingga tidak akan kesulitan lagi saat bekerja. ***
Ketua Bapemperda DPRD Manado: Penempatan pelatih pusat sama dengan singgung daerah
Daerah itu memiliki banyak pelatih yang terlatih, jadi tidak perlu dari pusat, karena di sini juga sudah banyak yang memiliki kualifikasi secara akademis bahkan ada yang sampai S3, jadi tak perlu pusat menempatkan pelatih di Manado