Seorang pria Jepang pengidap pneumonia di Wuhan meninggal
Tokyo (ANTARA) - Seorang pria jepang yang dirawat lantaran mengidap pneumonia (paru-paru basah) meninggal di Wuhan, kota di China yang menjadi episentrum wabah virus corona, demikian diungkapkan Kementerian Luar Negeri Jepang pada Sabtu.
Pria berusia 60 tahunan itu diduga terinfeksi virus corona. Namun karena penyakit tersebut sulit didiagnosis, penyebab kematiannya disebutkan akibat virus pneumonia, kata Kementerian Luar Negeri, yang mengutip otoritas medis China.
Pria tersebut kemungkinan menjadi warga Jepang pertama yang meninggal akibat penyakit tersebut. Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri melaporkan bahwa pemerintah tidak mengetahui ada warga Jepang yang meninggal akibat wabah virus corona.
Virus tersebut telah menelan lebih dari 700 korban jiwa di China daratan dan menginfeksi ke lebih dari 34.000 orang.
Kematian pria Jepang di Wuhan itu terjadi saat jumlah penumpang yang terinfeksi virus dari kapal pesiar, yang dikarantina di pelabuhan Yokohama Jepang, bertambah menjadi 64 kasus pada Sabtu.
Virus corona menjangkit di seluruh dunia, dengan 320 kasus kini berada di 27 negara dan kawasan di luar China daratan, menurut hitungan Reuters dari berbagai pernyataan resmi.
Sumber: Reuters
Pria berusia 60 tahunan itu diduga terinfeksi virus corona. Namun karena penyakit tersebut sulit didiagnosis, penyebab kematiannya disebutkan akibat virus pneumonia, kata Kementerian Luar Negeri, yang mengutip otoritas medis China.
Pria tersebut kemungkinan menjadi warga Jepang pertama yang meninggal akibat penyakit tersebut. Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri melaporkan bahwa pemerintah tidak mengetahui ada warga Jepang yang meninggal akibat wabah virus corona.
Virus tersebut telah menelan lebih dari 700 korban jiwa di China daratan dan menginfeksi ke lebih dari 34.000 orang.
Kematian pria Jepang di Wuhan itu terjadi saat jumlah penumpang yang terinfeksi virus dari kapal pesiar, yang dikarantina di pelabuhan Yokohama Jepang, bertambah menjadi 64 kasus pada Sabtu.
Virus corona menjangkit di seluruh dunia, dengan 320 kasus kini berada di 27 negara dan kawasan di luar China daratan, menurut hitungan Reuters dari berbagai pernyataan resmi.
Sumber: Reuters