Manado (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw menyerukan pentingnya upaya konservasi lingkungan kelautan dan wilayah pesisir untuk mendukung agenda kerja pemerintah Indonesia di bidang perikanan berkelanjutan.
Hal tersebut dikatakan Wagub pada "1st Renewal of CTI-CFF Regional Plan of Action (RPOA) Consultative Workshop back to back with 3rd Regional Priority-Setting Workshop, Monitoring and Evaluation Working Group (MEWG) Meeting and CT Atlas Workshop" di Manado, Selasa.
"Termasuk pula adaptasi perubahan iklim, dan ketahanan pangan melalui platform kerja sama prakarsa segitiga karang untuk terumbu karang, perikanan, dan ketahanan pangan (Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security/CTI-CFF)," ujar Wagub Steven.
Keberadaan "Coral Triangle Initiative" (CTI) sangat penting karena kondisi lingkungan semakin menurun sehingga diperlukan upaya penyelamatan terumbu karang.
Pemprov Sulut, lanjut Wagub, mendukung penuh kegiatan yang menandai 10 tahun berdirinya CTI dan sekaligus akan meletakkan dasar-dasar kerja sama kawasan di bidang kelautan dan perikanan untuk periode 10 tahun mendatang.
"Pemerintah mensupport penuh pelaksanaan pertemuan CTI-CFF ini untuk menghasilkan kebijakan penyelamatan terumbu karang dan keamanan pangan," ungkap Kandouw.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Sekretariat CTI Hendra Yusran Siry menerangkan, kegiatan yang dihadiri perwakilan dari 12 negara ini membahas pentingnya pengelolaan sumberdaya hayati laut-terumbu karang dan konservasi pesisir dan laut.
Tantangan yang dihadapi negara-negara anggota CTI juga tidaklah mudah, seperti pesatnya pembangunan wilayah pesisir, menurunnya kesehatan laut dan penangkapan ikan berlebih.
Di bagian lain, masalah adaptasi perubahan iklim juga menjadi perhatian utama CTI-CFF.
Salah satunya melalui berbagai kegiatan diskusi dan perumusan kebijakan di tingkat regional dan internasional yang diterjemahkan ke dalam kesepakatan regional dan nasional masing-masing negara.
Hal ini sesuai dengan semangat tujuan rencana aksi regional CTI-CFF yaitu tercapainya acuan adaptasi perubahan iklim bagi kawasan segitiga karang, ujarnya.
"Kami berharap masyarakat yang tinggal dan hidup di wilayah pesisir dapat mengantisipasi perubahan iklim akibat pemanasan global yang sedang terjadi – termasuk di dalamnya alternatif sumber mata pencaharian dan mitigasi bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim," ujarnya.
Adapun pertemuan ini turut dihadiri Ms. Nora Ibrahim, Deputy Executive Director Program Services (Malaysia), Mr Gregory Bennet, Technical Program Senior Manager (Salomon Island) dan perwakilan negara lainnya.***3***
Berita Terkait
CTI-CFF sebut 6 negara secara kolektif bertekad jaga segitiga karang
Selasa, 11 Juni 2024 20:28 Wib
CTI-CFF: Beragam tantangan ancam 'Coral Triangle'
Selasa, 11 Juni 2024 20:27 Wib
Pemkot lakukan bersih pantai Manado peringati CTI 2024
Kamis, 6 Juni 2024 5:01 Wib
CTI-CFF: Nelayan perempuan berperan penting menjaga pesisir
Rabu, 5 Juni 2024 20:30 Wib
CTI-CFF: Pesisir pantai terancam sampah dan polusi
Selasa, 4 Juni 2024 20:38 Wib
Enam negara CTI-CFF kerja sama pertahankan sumber daya laut dan pesisir
Sabtu, 1 Juni 2024 6:43 Wib
WCL-CTI-CFF kampanyekan pengurangan sampah plastik sekali pakai di Minut
Senin, 12 Juni 2023 18:41 Wib
Pembangunan Gedung CTI
Kamis, 4 Oktober 2012 14:55 Wib