Manado, (Antarasulut) - DPRD Manado, mengingatkan dinas pendidikan (Disdik) agar menyosialisasikan dengan benar dan jelas "full day school" atau delapan jam di sekolah kepada siswa dan orang tua.
"Sosoalisasi full day school harus dilakukan dengan maksimal, mengingat sampai sekarang masyarakat, bahkan kami pun masih kurang paham dengan kegiatan tersebut," kata Ketua Komisi D DPRD Manado, Apriano Saerang, di Manado.
Saerang mengatakan, yang justru diterima masyarakat adalah informasi yang tidak jelas dan cenderung menyesatkan sehingga usulan Mendikbud untuk melakukan "full day school" tidak bisa diterima sebab mereka tidak paham benar dengan hal tersebut, yang mengakibatkan penolakan.
Demikian pula Sekretaris Komisi D DPRD Manado, Sonny Lela, mengingatkan agar sosialisasi dilakukan dengan maksimal, sebab secara pribadi sudah menerima keluhan dari para tenaga pendidik tentang program tersebut.
"Sebab dianggap memberatkan, dan masih banyak sekolah maupun tenaga pendidikan yang mengaku belum siap, sebab khawatir dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang akan mengganggu pelaksanaannya nanti," katanya.
Dan hal tersebut, kata Lela, sudah pasti akan berdampak pada anggaran, karena bisa saja, tenaga pendidik akan menuntut tambahan upah untuk kerja ekstra yang mereka lakukan, sehingga suka tidak suka, maka pemerintah akan menambah anggaran untuk itu.
Karena itu, menurutnya jika memang Disdik mulai menguji coba pelaksanaan "full day school", maka semua sarana yang dibutuhkan harus disediakan, sebab itu yang paling perlu dan penting diadakan terlebih dahulu, mengingat para siswa akan berada untuk waktu yang lama di sekolah.
"Siapkan dengan cukup ruangannya, bagaimana dengan kafetaria sekolah, kemudian toiletnya sampai UKS harus benar-benar siap sehingga ketika berada di sekolah untuk waktu yang lama pun para siswa dipastikan terjamin kebutuhannya baik jasmani maupun rohaninya," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Manado, Deasy Lumowa, mengatakan, untuk mendukung terlaksananya uji coba program tersebut, dinas pendidikan Manado sudah mulai melakukan sosialisasi, kajian, dalam berbagai kesempatan, termasuk melengkapi semua kebutuhan mulai dari jadwal, kantin, toilet, sampai UKS.
"Hampir setiap hari, kami melakukan pemantauan sekaligus sosialisasi ke sekolah-sekolah yang ada di Manado, termasuk di wilayah-wilayah yang jauh di utara Manado, dan program tersebut dan sambutan dari masyarakat terutama orang tua siswa menerimanya dengan baik, sehingga kami berharap bisa dilaksanakan dalam waktu dekat ini," katanya.
Lumowa juga mengatakan, secara umum baru sekolah-sekolah di dua kecamatan di Manado yang menyatakan kesiapan melaksanakan "full day school" yakni Kecamatan Wenang dan Tikala, meskipun yang lain sudah melaksanakan namun belum menyampaikan ke dinas. ***4***
(T.KR-JHB/B/Y008/Y008) 19-02-2017 20:48:38
Berita Terkait
Pemkot Manado sampaikan RAPBD 2025 dalam paripurna DPRD
Selasa, 19 November 2024 17:50 Wib
DPRD Manado sisakan satu Ranperda belum selesai di 2024
Senin, 11 November 2024 17:33 Wib
Ferdinand Dumais resmi jadi anggota DPRD Manado
Senin, 21 Oktober 2024 14:41 Wib
Meykel Damopolii ditetapkan jadi Wakil Ketua DPRD Manado
Jumat, 20 September 2024 15:48 Wib
DPRD-Pemkot Manado tandatangani KUA-PPAS dalam paripurna
Rabu, 18 September 2024 20:55 Wib
Gubernur Sulut harap anggota DPRD jadi jembatan suarakan aspirasi rakyat
Rabu, 11 September 2024 6:07 Wib
43 anggota DPRD Sulut dilantik, dua orang mengundurkan diri
Senin, 9 September 2024 16:41 Wib
Wagub Sulut minta tanggapan DPRD atas Ranperda APBD tahun 2025
Kamis, 5 September 2024 6:25 Wib