Manado (ANTARA) - PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo (BSG) membukukan laba Rp229 miliar pada semester pertama tahun 2025, mengalami pertumbuhan 48,52 persen jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun 2024 (yoy).
"Sepanjang semester I tahun 2025, kami mampu membukukan laba bruto sebesar Rp229 miliar atau tumbuh 48,52 persen dibandingkan tahun lalu," kata Direktur Utama BSG, Revino Pepah di Manado, Sulut, Jumat.
Revino mengatakan pertumbuhan laba ini tidak lepas dari penyaluran kredit BSG yang mencapai Rp16,1 triliun atau naik 4,97 persen secara year on year.
Kemudian, penghimpunan dana masyarakat yang tumbuh 5,58 persen (yoy) mencapai Rp17,1 triliun di semester I tahun 2025 ini.
Kinerja intermediasi menjadi salah satu penopang keberhasilan perusahaan mencatatkan laba bersih tersebut.
Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 13,76 persen (year to-date) atau jika dibandingkan dengan akhir tahun 2024. Pertumbuhan DPK di tahun ini turut dibarengi dengan membaik rasio current account saving account (CASA) atau dana murah.
Rasio non-performing loan (NPL) gross terjaga di 2,74 persen, masih di bawah ambang batas 5 persen.
Beban bunga menyusut 0,90 persen (yoy), ini berdampak pada pendapatan bunga bersih yang menyentuh Rp1,1 Triliun, tumbuh 4.09 persen (YoY).
Rasio profitabilitas perseroan terbilang membaik, tercermin dari imbal aset (ROA) yang naik dari 1,37 persen menjadi 2,08 persen (year-to-date), serta imbal ekuitas yang meningkat dari 14,22 persen ke level 19,56 persen pada paruh pertama tahun ini.
Pada periode ini juga perusahaan mencatat pertumbuhan aset sebesar 4,57 persen dari Rp21,12 triliun menjadi Rp22,08 triliun.
Dirut BSG mengatakan hal ini menunjukkan bahwa performa dan pelayanan BSG kepada masyarakat sudah sesuai jalur.
"Untuk itu masyarakat lebih kritis dan tidak mudah percaya kepada upaya kepentingan oknum-oknum yang ingin mendiskreditkan citra BSG yang positif atas dasar tujuan dan kepentingan tertentu," kata dia.

