Manado (ANTARA) - Di balik gemerlap panggung dan sorotan lampu acara, ada dua wanita tangguh yang tak selalu tampil di atas panggung, namun justru menjadi dalang kesuksesan di balik layar.
Mereka adalah Lynda Setiawati (46) dan Ningrum (55), dua sahabat sekaligus partner kerja yang kini mengelola sebuah Event Organizer kecil yang terus tumbuh, berkat semangat juang dan bantuan teknologi.
Lynda adalah ibu dari dua anak, sepasang perempuan dan laki-laki. Sepuluh tahun lalu, hidupnya berubah drastis saat suaminya pergi meninggalkan rumah dan tak pernah kembali, sampai ia merantau dari Pulau Jawa ke Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
Sejak itu, Lynda harus memikul dua peran sekaligus, sebagai ibu dan ayah. Ia bekerja siang dan malam demi membiayai kebutuhan dan pendidikan anak-anaknya yang kini mulai beranjak remaja.
Dari menjadi karyawan lepas, ia memberanikan diri membangun usaha kecil di dunia EO, dunia yang membuatnya merasa hidup kembali.
Di sisi lain, Ningrum juga membawa beban berat yang tak kalah hebat. Suaminya meninggal mendadak sejak beberapa tahun lalu, meninggalkan dua putra kecil yang masih membutuhkan banyak perhatian.
Awalnya, Ningrum hampir menyerah. Tapi demi dua anaknya, ia bangkit. Bersama Lynda, mereka membangun ulang hidup mereka lewat dunia EO "De Gendis".
Dalam bahasa Jawa, "Gendis" berarti gula, sesuatu yang manis, yang mampu menyatu dalam berbagai rasa dan membuat segalanya terasa lebih indah. Filosofi itulah yang menjadi ruh dari De Gendis Event Organizer.
"Bagi kami, sebuah event bukan sekadar susunan acara dan dekorasi yang mewah. Sebuah event adalah rasa. Rasa manis yang melekat di hati setiap orang yang hadir. Seperti gula dalam masakan, kami percaya bahwa tugas kami adalah menyatukan berbagai ide, visi klien, dan elemen-elemen acara menjadi satu harmoni yang berkesan, merekatkan, dan menyenangkan," kata Lynda.
Setiap proyek yang ditangani, baik itu pernikahan, launching produk, festival budaya, hingga kegiatan sosial dirangkai dengan hati.
Tidak hanya merancang tata letak, memilih warna, atau menyusun rundow, namun menciptakan pengalaman, karena bagi mereka, detail terkecil pun harus “manis” di hati mereka yang hadir.
Mereka percaya, sebuah event yang sukses bukan hanya tentang viral atau ramai. Tapi juga tentang bagaimana menyentuh, menyatukan, bahkan memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekitar. Itulah mengapa setiap konsep yang dibangun selalu memikirkan nilai keberlanjutan, kolaborasi lokal, dan sentuhan kemanusiaan.
De Gendis ingin selalu menjadi EO yang bukan hanya terlihat, tapi terasa, ingin dikenal bukan karena kemewahan semata, tetapi karena mampu menyempurnakan setiap momen spesial menjadi kenangan yang tak tergantikan.
Mereka memulai dari nol tanpa kantor, tanpa tim, hanya bermodalkan tekad dan laptop.
Seiring waktu, tantangan terus datang, mulai dari deadline klien yang ketat hingga persaingan industri yang makin cepat hingga mampu mempekerjakan 10 orang, secara langsung mengurangi pengangguran.
Namun, sejak mereka mengenal dan memanfaatkan jaringan 5G Telkomsel, segalanya berubah. Upload materi event ke cloud jadi secepat kilat, komunikasi dengan vendor dan klien via video call tak lagi terganggu sinyal, dan yang paling penting, mereka bisa bekerja secara fleksibel tanpa harus jauh dari anak-anak mereka.
Dulu, Lynda harus bolak-balik ke warnet atau minta hotspot dari rekan. Kini, ia bisa menyusun konsep acara sambil menunggu anaknya selesai les. Ningrum pun bisa mengatur rundown event sambil menemani anaknya belajar di rumah. Koneksi cepat dan stabil membuat mereka tetap produktif tanpa mengorbankan waktu berharga bersama keluarga.
Mereka bukan hanya mengatur acara, tapi juga sedang membangun mimpi-mimpi untuk masa depan anak-anak mereka. Kini, usaha EO mereka mulai dikenal dan dipercaya banyak klien.
Megamas: Panggung sukses di era 5G
Di jantung Kota Manado, kawasan Megamas telah menjelma menjadi pusat dinamika kota yang tak pernah tidur. Dari pagi hingga malam, aktivitas terus mengalir, mulai dari event pemerintahan, pameran UMKM, konser musik, hingga peluncuran produk dari brand ternama.
Semua terselenggara dengan lancar, cepat, dan penuh kesan. Rahasianya? Satu kata yakni 5G.
Listrik bukan satu-satunya denyut kehidupan kawasan ini. Jaringan 5G Telkomsel telah menjadi tulang punggung semua kegiatan yang berlangsung di Megamas.
Tak peduli seberapa besar acaranya, atau seberapa banyak peserta yang hadir, koneksi tetap stabil, streaming berjalan mulus, dan koordinasi antar panitia maupun stakeholder bisa dilakukan real-time tanpa hambatan.
Lihat saja saat digelar Festival Kuliner Ramadhan yang berlangsung sejak 9 tahun lalu oleh De Gendis EO berjalan dengan baik, juga Festival Tuna yang telah berjalan selama empat tahun, kemudian pada bulan depan akan ada Festival Kuliner Kemerdekaan.
De Gendis, katanya, terus menjalin kerja sama antara pemerintah daerah dan pelaku UMKM. Ratusan booth digital memanfaatkan QR payment, katalog virtual, dan promosi langsung lewat media sosial semuanya mengandalkan kecepatan dan kestabilan internet.
Dalam hitungan menit, konten promosi sudah tayang, transaksi online berjalan, dan pengunjung bisa menikmati pengalaman kuliner tanpa repot.
Ribuan pengguna yang datang berkunjung di semua kegiatan festival secara bersamaan bisa menggunakan jaringan tanpa buffering, semuanya berlangsung cepat, tanpa gangguan sinyal.
Bahkan, perusahaan-perusahaan dari luar daerah bisa menyaksikan live streaming pelaksanaan acara dengan kualitas tinggi.
5G Telkomsel menjamin semuanya berjalan secepat ide yang berkembang.
Bagi para pelaku Event Organizer, Megamas sudah seperti rumah kedua. Koordinasi panitia lewat aplikasi kolaborasi, pemantauan kamera CCTV via cloud, serta pengendalian lighting dan sound system berbasis IoT semua terkoneksi tanpa jeda. Bahkan drone untuk dokumentasi udara bisa dijalankan tanpa lag.
Megamas bukan sekadar tempat. Ia adalah bukti bagaimana teknologi bisa menjadikan ruang publik sebagai panggung yang siap menampilkan ide-ide besar. Di era digital, kecepatan adalah kunci dan di Megamas, semua yang cepat jadi mungkin berkat 5G Telkomsel.
Telkomsel perluas 5G di Manado
Jaringan 5G akan resmi hadir secara penuh di kota ini mulai Agustus 2025. Warga Manado kini tidak hanya bisa menikmati keindahan alam dan keramahan budaya, tapi juga kecepatan internet luar biasa yang siap mendukung gaya hidup digital masa kini.
Kabar ini disampaikan langsung oleh Charley Dean Jason Rambi, Manager Network Operations and Productivity Telkomsel Manado. Rambi menjelaskan bahwa ada dua lokasi utama yang akan menjadi titik awal layanan 5G yakni Bandara Internasional Sam Ratulangi dan kawasan Megamas Manado.
"Bandara adalah pintu gerbang Sulawesi Utara, sedangkan Megamas merupakan pusat aktivitas digital dan gaya hidup. Keduanya sangat strategis," ungkap Rambi.
Akan ada 15 BTS (Base Transceiver Station) yang dipasang, dengan rincian 2 BTS di bandara dan 13 BTS tersebar di Megamas. Hebatnya lagi, jangkauan sinyal 5G di Megamas bisa tembus sampai ke kawasan Mantos, pusat perbelanjaan dan hiburan favorit warga Manado.
Sebenarnya, 5G bukan hal baru sepenuhnya. Tahun lalu, jaringan ini sudah diuji coba di kawasan Megamas. Namun saat itu, jaringan masih ‘berbagi ruang’ dengan 4G, sehingga kecepatannya belum optimal.
"Mulai Agustus, 5G akan punya frekuensi sendiri. Artinya, koneksi tidak lagi rebutan dengan 4G," jelas Rambi.
Dengan alokasi bandwidth 20 persen khusus untuk 5G dan 80 persen untuk 4G, kecepatan maksimal akan langsung terasa. Sebagai gambaran, di Makassar kota pertama di Sulawesi yang menikmati 5G kecepatan unduh bisa mencapai 514 Mbps, dan unggah 77 Mbps.
Kini, giliran Manado menikmati teknologi super cepat ini.
Kehadiran 5G bukan sekadar peningkatan jaringan, tetapi juga membuka peluang besar bagi pelaku bisnis digital, pelajar, kreator konten, hingga pelancong yang butuh koneksi cepat sejak tiba di bandara.
Sejak pertama kali diperkenalkan pada Mei 2021, Telkomsel 5G tak henti berinovasi. Jaringan super cepat ini terus dikembangkan secara bertahap dan terukur, agar manfaatnya tak hanya dirasakan di kota besar, tapi juga menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Inilah tonggak baru dalam transformasi digital negeri.
Telkomsel bukan hanya operator biasa. Sebagai the first 5G operator di Indonesia, mereka melihat 5G bukan sekadar jaringan, tetapi sebagai kekuatan yang memperkuat peran Telkomsel sebagai the leading digital telco di Tanah Air.
Lebih dari itu, kehadiran 5G membuka peluang baru bagi pelanggan, terutama di sektor bisnis seperti korporasi, UMKM, hingga instansi pemerintah.
Teknologi 5G menghadirkan kecepatan yang luar biasa puluhan kali lipat lebih cepat dibanding 4G dengan hyper-low latency yang membuat segala aktivitas digital jadi mulus tanpa hambatan.
Walau pengalaman pengguna bisa bervariasi tergantung kekuatan sinyal, perangkat 5G yang digunakan, dan kepadatan pengguna di lokasi. Dari anak sekolah hingga pebisnis, dari gamer hingga konten kreator, semua bisa memanfaatkan teknologi ini untuk mempercepat langkah mereka.
Telkomsel 5G bukan hanya tentang kecepatan. Ia adalah pintu menuju masa depan digital yang lebih cerdas, lebih cepat, dan lebih terhubung. Dan kini, masa depan itu sudah di depan mata.

