Manado (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Joko Supratikto mengatakan transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Sulut menjadi tertinggi kedua di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua).
"Hingga Mei 2025, QRIS telah digunakan oleh lebih dari 326 ribu merchant dan 501 ribu pengguna di Sulawesi Utara, menempatkannya sebagai peringkat kedua tertinggi di wilayah Sulampua dengan nilai transaksi mencapai Rp2,26 triliun atau tumbuh lebih dari 180 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Joko di Manado, Jumat.
Joko mengatakan QRIS telah menjadi game changer pembayaran digital dalam memperluas inklusi ekonomi.
Ia mengatakan QRIS mempermudah proses transaksi pembayaran digital, baik bagi pedagang maupun konsume, sehingga dalam kegiatan Urban Digifest 2025 ini, 100 UMKM yang terlibat wajib menggunakan QRIS sebagai transaksi.
Urban Digifest 2025 merupakan momentum strategis untuk mempromosikan potensi lokal, memperkuat jaringan antara pelaku usaha dan lembaga keuangan serta mengakselerasi adopsi ekonomi digital, terutama penggunaan QRIS.
QRIS dikembangkan dan diawasi oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) untuk memastikan keamanan dan efisiensi sistem pembayaran.
QRIS diluncurkan pada tanggal 17 Agustus 2019 dan mulai berlaku secara efektif pada 1 Januari 2020.

