Manado (ANTARA) - Bupati Kepulauan Sangihe Michael Tunghari mengatakan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) program untuk mendorong pemerataan pembangunan di wilayah terluar di daerah setempat.
"Kegiatan TMMD ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi pembangunan di wilayah terluar Indonesia," kata dia pada upacara pembukaan TMMD ke-124 di Desa Naha, Kecamatan Tabukan Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, Selasa.
Ia mengatakan TMMD bukti nyata kehadiran negara hingga pelosok. Kegiatan dalam program itu, bukan sekadar membangun infrastruktur, tetapi juga ketahanan sosial, mental, dan kebangsaan.
Ia menyoroti pentingnya program ini dalam menjawab tantangan geografis Kabupaten Sangihe yang rawan bencana dan masih menghadapi keterbatasan infrastruktur.
Menurut dia, pembangunan jalan, perbaikan fasilitas umum, dan edukasi kebencanaan sebagai elemen krusial yang ditangani lewat TMMD di daerah setempat.
Ia juga mengaitkan pelaksanaan TMMD dengan arah pembangunan nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Program ini sejalan dengan semangat pemerataan pembangunan, kedaulatan wilayah, dan peningkatan kesejahteraan rakyat, seperti tertuang dalam delapan program prioritas nasional,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, dunia pendidikan, organisasi kemasyarakatan, hingga aparat desa, aktif berpartisipasi, menjaga hasil pembangunan, dan terus menghidupkan semangat gotong royong demi masa depan Sangihe yang lebih tangguh dan sejahtera.
“TMMD adalah kolaborasi, bukan sekadar kegiatan. Mari kita sukseskan bersama,” kata Bupati Michael Tunghari.
Program TMMD Tahun Anggaran 2025 mengusung tema “TMMD Mewujudkan Pemerataan Pembangunan dengan Ketahanan Nasional di Wilayah”.
Ia memberikan apresiasi kepada jajaran TNI, khususnya Kodim 1301/Sangihe di bawah komando Letkol Inf Suhendro Alim Prayogo, yang telah membawa program TMMD menyentuh masyarakat di daerah perbatasan dan pulau-pulau terluar di daerah itu.