Jakarta (ANTARA) - Empat menteri dari Nahdlatul Ulama (NU) datang ke Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, untuk meminta restu dan doa dari Rais Aam Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf usai dilantik, Senin.
Keempat menteri itu yakni Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Menteri P2MI) Abdul Kadir Karding, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPA) Arifatul Choiri Fauzi.
"Kita sebagai anak-anak NU tentu sangat lazim kalau kita sowan kepada orang tua bagaimana cara mendapatkan sesuatu dari Allah, apa itu musibah atau sebaliknya. Jadi salah satu syukur itu ialah mengungkapkan hal itu kepada orang tua. Kepada NU sebagai institusi yang sangat berjasa di Republik ini," ujar Nasaruddin Umar.
Pertemuan di ruang kerja Rais Aam itu berlangsung tertutup. Usai pertemuan selama kurang lebih satu jam, Menag Nasaruddin mengatakan dirinya datang untuk meminta restu kepada PBNU sebelum menjalankan tugas-tugas di Kementerian Agama. Rais Syuriyah PBNU ini menempati posisi yang ditinggalkan Yaqut Cholil Qoumas.
"Kita bangga bahwa kita ini adalah anak-anak NU dipercaya oleh bangsa dan negara mengemban amanah di kabinet ini," kata Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut.
Sowan, kata Nasaruddin, itu lebih mahal daripada uang. "Kita di pesantren diajarkan berakhlakul karimah. Kita mohon doa. Doa itu senjatanya orang beriman," kata dia.
Selain Menag, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengungkapkan rasa senangnya pasca pertemuan tersebut. Apalagi kunjungan itu disambut secara lengkap oleh para pimpinan tertinggi NU, termasuk Wakil Rais Aam PBNU sekaligus Ketum MUI Anwar Iskandar.
"Intinya kami minta untuk didoakan karena kami ini, walaupun berangkatnya beda-beda ke kabinet, kami tetap kader NU yang saya kira tetap harus mengabdi kepada Nahdlatul Ulama. Kami tetap profesional, tetapi sebagai kader kami tidak bisa terlepas," kata dia.
Senada dengan keduanya, Menteri PPA Arifatul Choiri Fauzi mengatakan dalam pertemuan itu Rais Aam Miftachul Akhyar berpesan soal kekuatan pesantren. Arifatul sendiri berjanji akan bekerja secara maksimal agar memiliki manfaat bagi kemaslahatan umat.
"Kekuatan pesantren itu ada pada Bu Nyai-nya. Karena Bu Nyai inilah yang ikut mengurus kegiatan kepengasuhan di pesantren. Kalau bagian keluarnya itu pak kiai artinya bahwa perempuan itu tetap punya peran yang luar biasa di dalam peran keluarga," kata Arifatul membacakan pesan Rais Aam.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Empat menteri dari NU minta restu Rais Aam dan Ketum PBNU