Manado (ANTARA) - Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreativitas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Restog Krisna Kusuma mengatakan keragaman potensi menjadi daya tarik wisata Kelurahan Batu Putih, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
"Di sini ada wisata alam baik pantai, patung Wallace, tarian Gunde, tarian Masamper, tarian Maengket atau tarian Kabasaran," kata Restog pada acara Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun 2024 di Kelurahan Batu Putih Bawah, Kamis.
Selain wisata alam maupun seni, potensi wisata lainnya yaitu budaya seperti budaya Mapalus, budaya Tulude, serta griya ataupun kuliner.
Khusus kuliner, kata Restog, di Kelurahan Batu Putih ada sambal Roa, kripik pisang atau nugget Ikan, juga menjadi salah satu daya tarik.
"Orang yang akan berwisata pasti berkuliner, baik untuk makan sekarang ataupun dijadikan oleh-oleh. Kemasannya sudah bagus, bahkan makanan sudah menyesuaikan tidak hanya lokal tapi nasional," katanya.
Hal-hal ini, kata dia, akan menjadi keuntungan atau benefit dan suatu kekuatan untuk pengembangan desa wisata.
Kemenparekraf maupun kolaborasi dengan pihak lainnya seperti Bank Indonesia akan saling bersinergi melakukan pendampingan, memberikan bantuan sarana dan prasarana serta kebutuhan spesifik bagi desa wisata mengembangkan produknya.
Kelurahan Batu Putih Bawah masuk dalam 50 desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2024 Kemenparekraf.
Penetapan Kelurahan Batu Putih Bawah sebagai salah satu desa wisata terbaik Kemenparekraf dilaksanakan di Camping Ground Taman Wisata Alam Batu Putih.
Selain dihadiri pejabat dan staf Kemenparekraf, hadir juga Kepala Dinas Pariwisata Sulut dr Devi Tanos, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bitung Pingkan Kapoh, serta para pejabat terkait lainnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenparekraf: Keragaman potensi daya tarik wisata Batu Putih Bawah