Sitaro (ANTARA) - Menghadapi musim hujan, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos Gunung Api (PGA) memberikan imbauan kepada warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir lahar dingin dari puncak Gunung Api Karangetang, di Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro.
PVMBG telah mengeluarkan peringatan resmi, menekankan pentingnya kewaspadaan di kawasan sekitar Gunung Api Karangetang.
Meskipun hujan dapat memberikan manfaat bagi pertanian, namun dampaknya dapat meningkatkan potensi lahar dingin, yang merupakan aliran sungai khusus yang membawa material vulkanik dari gunung berapi.
PGA terus memantau aktivitas Gunung Api Karangetang secara intensif. Warga di sekitar daerah rawan diminta untuk mengikuti perkembangan informasi dari sumber resmi dan tetap siap menghadapi potensi bahaya.
"Kami mengimbau warga di sekitar Gunung Api Karangetang untuk tetap waspada dan mematuhi petunjuk dari otoritas setempat. Kondisi cuaca yang tidak menentu selama musim penghujan dapat meningkatkan risiko lahar dingin, dan kewaspadaan adalah kunci untuk keselamatan bersama," tukas Ketua PGA, Yudia P Tatipang.
Warga diminta untuk tidak mendekati sungai-sungai yang bermuara dari Gunung Api Karangetang dan segera mengikuti petunjuk evakuasi jika diperlukan.
"Kami akan terus memantau situasi dan memberikan pembaruan secara berkala kepada masyarakat," ujar dia.(*)
Berita Terkait
Pemkot Bitung kerja bakti bersihkan lumpur akibat banjir
Rabu, 17 April 2024 9:15 Wib
Wali Kota Bitung sebut bantuan bencana harus melalui Posko BPBD
Minggu, 14 April 2024 9:10 Wib
DWP Sulut bantu korban banjir dan longsor di Bitung
Sabtu, 13 April 2024 8:23 Wib
Pertamina Patra Niaga Sulawesi salurkan bantuan bencana di Bitung
Selasa, 9 April 2024 15:03 Wib
Sebanyak 2.889 KK terdampak banjir-longsor di Bitung
Selasa, 9 April 2024 11:53 Wib
Pemprov Sulut serahkan bantuan korban banjir dan longsor di Bitung
Senin, 8 April 2024 22:12 Wib
Pemkot Bitung gerak cepat atasi banjir - longsor
Senin, 8 April 2024 22:11 Wib
Banjir di Tolinggula Gorontalo Utara, warga butuh dievakuasi
Senin, 8 April 2024 8:31 Wib