Manado, 4/2 (AntaraSulut) - Pengamat ekonomi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Dr Magdalena Wulur mengatakan inovasi produk di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) perlu ditingkatkan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akhir tahun 2015.
"Sulut kaya akan sumber daya alam, namun masih kurang berinovasi," kata Magdalena, di Manado, Rabu.
Magdalena mengatakan memasuki pasar bebas Asean, produk Sulut harus lebih inovatif sehingga dilirik pasar luar negeri.
"Namun jika hanya itu-itu saja, maka dengan sendirinya pasar kita akan tergilas oleh produk yang sama dari luar negeri namun dikemas dengan begitu indah," jelasnya.
Memang katanya, sudah banyak komoditas Sulut dan turunannya yang diekspor namun masih barang mentah dan setengah jadi.
"Jika produk yang kita hasilkan barang jadi yang siap dipakai maka nilai tambah dari produk tersebut, banyak yang tertinggal di dalam negeri otomatis akan menguntungkan petani dan pengekspor," jelasnya.
Dia mengatakan Pemerintah harus fasilitasi para pengusaha dan industri kecil dan menengah di Sulut sehingga dapat lebih berinovasi.
"Pemerintah harus cepat, karena tantangan MEA sudah di depan mata," jelasnya.
Produk Sulut yang perlu dikembangkan yakni turunan kelapa, pala, perikanan serta produk perkebunan lainnya. ***3***
Berita Terkait
Jerry Sambuaga sebut Indonesia dan Jerman panutan ketahanan ekonomi
Selasa, 7 Mei 2024 19:03 Wib
BPS sebut ekonomi Sulut tumbuh 5,64 persen
Senin, 6 Mei 2024 17:48 Wib
Jerry Sambuaga sebut ekonomi stabil jadikan industri kendaraan listrik mampu berkembang
Minggu, 5 Mei 2024 19:20 Wib
Akademisi: Erupsi Gunung Ruang berdampak pada PE Sulut
Senin, 22 April 2024 11:51 Wib
Stafsus Menko Perekonomian: Pergerakan ekonomi saat mudik capai Rp386 triliun
Minggu, 7 April 2024 18:49 Wib
Pembukaan rute baru maskapai tingkatkan ekonomi-pariwisata Sulut
Minggu, 7 April 2024 8:24 Wib
Wapres Ma'ruf : Semboyan kemajemukan Sulut sejalan prinsip EKSyar
Kamis, 4 April 2024 19:18 Wib
Wapres: Perluas pembiayaan UMKM dan bisnis pesantren
Kamis, 4 April 2024 17:38 Wib