Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai bahwa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) jenius apabila berhasil menjalin koalisi secara resmi dengan PDI Perjuangan sebab menjatuhkan pilihan pada mitra yang tepat.
“Makanya kalau sampai terjadi koalisi PDIP dengan PPP, maka PPP termasuk partai yang di satu sisi dia jenius karena bisa memilih mitra yang baik," kata Dedi dalam acara pemaparan rilis survei IPO di Jakarta Pusat, Jumat.
Dia juga menyebut PPP akan memperoleh keuntungan dengan berkoalisi bersama PDIP apabila nantinya berhasil mendapatkan jatah calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.
“Diuntungkan sangat luar biasa, kenapa? Karena dia tidak membawa suara yang signifikan terhadap Ganjar Pranowo, apalagi nanti kemudian PPP bisa mengusulkan cawapres,” ujarnya.
Hal itu, kata dia, didasarkan pada hasil survei IPO 5-13 Juni 2023 yang menunjukkan bahwa hanya sebanyak 20,5 persen pemilih PPP yang memilih Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) potensial. Sebaliknya, lanjut dia, lebih banyak pemilih PPP yang condong memilih Prabowo Subianto sebagai capres potensial yakni sebesar 37,5 persen.
“Bahkan PPP saja yang memilih Ganjar Pranowo hanya 20,5 persen,” ucapnya.
Adapun, ujarnya lagi, sebanyak 31,8 persen pemilih PPP memilih Anies Baswedan sebagai capres potensial, dan 7,8 persen sisanya merespons tidak tahu/tidak jawab/rahasia.
Survei IPO teranyar itu dilakukan dengan metode multistage random sampling dan diikuti sebanyak 1.200 responden. Adapun margin of error sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IPO: PPP jenius apabila berkoalisi dengan PDIP