Manado (ANTARA) - Masa pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir membuat orangtua semakin awas dan penuh perhatian untuk menjaga daya tahan tubuh si kecil. Apalagi pada anak usia sekolah dimana saat ini kebijakan pembelajaran tatap muka di sekolah sudah diterapkan.
Berbagai kondisi penyakit yang rentan muncul terutama terkait batuk pilek membaut orangtua memberi ekstra perhatian untuk memastikan daya tahan tubuh si kecil terjaga.
Dari beragam model intervensi, pemberian gizi terutama yang mengandung prebiotik dan probiotik cukup popular direkomendasikan dan memang memberi efek positif.
Menurut praktisi kedokteran komunitas dan industri nutrisi Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, melalui program Instagram Live, sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa pemberian prebiotic dan probiotik dapat membantu menjaga imunitas si kecil, tetapi tentunya efek positif dari prebioti dan probiotik tidak instant.
Menurut Dr Ray, “sejak satu dekade lampau bahkan sudah ada systematic review yang memberikan bukti kuat bahwa pemberian prebiotik dan probiotik dapat menstimulasi kolonisasi bakteri baik di pencernaan dan memebri efek sistemik dalam mengaktifasi sistem imunitas anak. Mengingat di saluran cerna terdapat lebih dari 80% properti imunitas, sehingga penelitian sudah banyak membuktikan bahwa bila sistem pencernaan dan property daya tahan tubuh, terutama melalui GALT (gut associated lymphoid tissue) teraktifasi lewat bakteri baik, maka daya tahan tubuh si kecil pun bisa terjaga,” ungkap Dr Ray yang sering memberi edukasi di akun Instagram @ray.w.basrowi
Bahkan Dr Ray juga menjelaskan terdapat satu penelitian dari Aziz Homayouni yang dipublikasikan di jurnal Nutrient sejak tahun 2013 yang memberi bukti klinis bahwa asupan probiotik dapat mencegah common cold dan influenza atau yang dikenal dengan batuk pilek bahkan bis amempercepat penyembuhan.
Menurut Dr Ray dengan terjaganya system imunitas, maka penyakit-penyakit yang sering diderita anak terutama penyakit terkait infeksi saluran pernafasan, atau sering dikenal batuk pilek, juga bisa dicegah. Namun harus diingat bahwa prebiotic dan probiotik adalah bagian dari pangan atau makanan sehingga tidak memberi efek dalam jangka pendek.
Ketika diwawancara, Dr Ray yang juga merupakan Medical Director Danone Indonesia ini menegaskan bahwa pemberian prebiotic dan probiotik yang ideal adalah tentunya lewat susu pertumbuhan karena pemberian dalam bentuk susu juga merupakan pendekatan intervensi nutrisi yang baik karena bersamaan dengan asupan zat gizi makro dan mikro yang dibutuhkan si kecil. “Susu juga menjadi pilihan yang baik karena dari aspek teknologi pangan, susu merupakan bahan yang difortifikasi, artinya diperkaya dengan banyak zat gizi penting, serta bioavailabilitas nya juga baik sehingga mudah diserap tubuh”, sebut Dr Ray yang juga merupakan Chairman Health Collaborative Center (HCC).
Namun disarankan kepada orangtua bahwa selain asupan nutrisi, penting juga untuk menajga kulaitas tidur dan istirahat si kecil. Serta tentu saja memastikan agar anak di sekolah dan rumah tetap menjaga kebersihan dan rutin mencuci tangan.
Berita Terkait
Peneliti HCC Dr Ray Wagiu Basrowi: Yakinkan Pengusaha, Kebijakan Cuti 6-bulan UU-KIA Mutlak Diperkuat Kajian Health Economic
Sabtu, 24 Desember 2022 19:09 Wib
Dr Ray Wagiu Basrowi: Minum susu cegah anemia dan stunting
Kamis, 2 Juni 2022 20:30 Wib
Ray Wagiu Basrowi dan Asti Widihastuti, dua dokter sukses di bidang non-klinis.
Selasa, 24 Mei 2022 20:20 Wib
Dr Ray Wagiu: Ibu hamil-menyusui boleh puasa, gizi kunci
Sabtu, 2 April 2022 18:15 Wib
Basrowi: Perilaku pencegahan COVID-19 orang belum divaksin jelek
Senin, 15 November 2021 18:03 Wib
Hasil Penelitian Dr. Ray Wagiu Basrowi dari HCC: Pembelian Makanan Secara Online Selama Pandemi Sebagai Coping Stress
Kamis, 21 Oktober 2021 11:48 Wib
Dr Ray Wagiu Basrowi: Lima hak kesehatan anak masih belum terpenuhi
Kamis, 29 Juli 2021 23:18 Wib
Praktisi: Milenial berperan bantu atasi stunting di Indonesia
Kamis, 24 Juni 2021 23:45 Wib