Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan mengatakan sosok dr. Marwan al-Sultan selaku Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza merupakan contoh ideal pejuang kemanusiaan.
"Almarhum adalah sosok teladan, seorang dokter, pemimpin, dan pejuang kemanusiaan," kata Budi Gunawan dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Predikat tersebut menurut Budi Gunawan layak disandangkan ke Marwan karena dedikasinya begitu besar dalam menjalankan misi kemanusiaan di Gaza.
Pria yang akrab disapa BG ini juga menilai apa yang telah dilakukan Marwan selama ini patut menjadi contoh bagi para pejuang kemanusiaan yang saat ini masih mengabdi di Gaza.
"Keberanian dan pengabdiannya menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai kemanusiaan melampaui batas negara, agama, dan konflik," kata BG.
"Kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas jasa dan dedikasi almarhum. Ia bukan hanya milik Gaza, tetapi juga milik dunia, seorang anak bangsa yang memilih jalan pengabdian di medan yang sunyi namun penuh arti," tambah Budi.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah terlebih dahulu menyampaikan rasa belasungkawa Indonesia atas wafatnya dr. Marwan, serta kecaman keras atas serangan Israel yang menewaskannya.
“Indonesia mengapresiasi jasa, komitmen, dan perjuangan dr. Marwan bagi kemanusiaan dan bagi perdamaian di Palestina,” menurut keterangan tertulis Kemlu, dipantau Kamis.
Lebih lanjut, Kemlu memastikan bahwa pihaknya akan terus memonitor dari dekat perkembangan atas situasi RS Indonesia di Gaza utara di tengah agresi Israel yang tak kunjung berakhir.
Menurut laporan kantor berita Palestina WAFA, Rabu, dr. Marwan Al Sultan gugur bersama istri dan anaknya akibat serangan Israel terhadap gedung apartemen kediamannya di Gaza barat. Jenazah mereka telah dibawa ke RS Al-Shifa di Gaza, Rabu (2/7).
Senada, organisasi kemanusiaan MER-C Indonesia memastikan bahwa dr. Marwan beserta keluarganya meninggal dalam serangan langsung terhadap kediaman mereka. Mereka menambahkan bahwa total 9 warga Palestina turut syahid dalam serangan itu.
Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza sudah berulang kali menjadi sasaran tembak tentara Zionis Israel sejak memulai agresi terhadap wilayah kantong itu pada 7 Oktober 2023.
Fasilitas kesehatan tersebut terakhir diserang Israel pada akhir Mei lalu, sehingga menyebabkan kerusakan struktural parah dan menghambat layanan kesehatan warga setempat.
Sementara, sudah lebih dari 56.500 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, terbunuh dan 133.419 lainnya terluka dalam serangan brutal Zionis Israel terhadap Gaza.