Melbourne (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu Presiden Belarus Alexander Lukashenko pada Rabu (13/4) untuk membahas situasi di Ukraina dan sanksi-sanksi negara Barat, menurut laporan kantor berita Rusia dan Belarus.
Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari lalu baik dari wilayah Rusia maupun Belarus dalam aksi yang disebut Moskow sebagai “operasi militer khusus” untuk melakukan demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.
Ukraina dan negara-negara Barat menganggap alasan Rusia sebagai dalih untuk melakukan invasi. Aksi militer Rusia kini telah bergeser dari Kiev ke wilayah timur Ukraina di mana serangan besar diperkirakan akan terjadi.
Invasi itu telah menewaskan ribuan dan membuat jutaan orang mengungsi.
Baca juga: Presiden Putin paksa negara "tak bersahabat" beli gas Rusia dengan mata uang rubel
Baca juga: Rubel ditutup di tertinggi sejak Februari setelah Putin putuskan jual gas
Lukashenko bersikeras bahwa Belarus harus terlibat dalam negosiasi untuk menyelesaikan konflik di Ukraina.
Dia menambahkan bahwa Belarus secara tidak adil juga telah dicap sebagai “kaki tangan penyerang”.
Namun, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan lainnya sudah memasukkan Belarus ke dalam sanksi besar-besaran yang dijatuhkan pada Rusia.
Lukashenko tiba pada Rabu pagi di wilayah Amur di Timur Jauh Rusia di mana dia akan bertemu Putin di Vostochny Cosmodrome, pangkalan antariksa Rusia, menurut laporan kantor berita Belarus, Belta.
12 April dirayakan di Rusia dan beberapa negara bekas jajahan Soviet sebagai Hari Kosmonautika untuk memperingati penerbangan ruang angkasa berawak pertama pada 1962 oleh kosmonot Yuri Gagarin.
Sumber: Reuters