Beijing (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Beijing dan Konsulat Jenderal RI di Guangzhou saling berkoordinasi untuk mengetahui lebih lanjut tentang data korban jatuhnya pesawat penumpang China Eastern Airlines di Daerah Otonomi Guangxi, China, Senin sore.
"Kami monitor terus kejadian sore ini. Kami terus koordinasikan dengan KJRI GZ (Guangzhou)," kata Wakil Kepala KBRI Beijing Dino R Kusnadi kepada ANTARA Beijing.
Sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan ada atau tidaknya korban warga negara Indonesia dalam pesawat nahas itu.
"Informasi penumpang belum dikeluarkan oleh FAO (Kantor Urusan Luar Negeri) setempat," kata Dino menambahkan.
Pesawat Eastern Airlines dengan nomor penerbangan MU-5735 itu jatuh di perbukitan di Kabupaten Tengxian, Daerah Otonomi Guangxi, sekitar pukul 14.00 waktu setempat (13.00 WIB).
Pesawat yang bertolak dari Kunming di Provinsi Yunnan menuju Guangzhou di Provinsi Guangdong itu jatuh dan terbakar di wilayah Guangxi. Pesawat tersebut mengangkut 132 orang, termasuk sembilan kru, yang sampai saat ini belum diketahui nasibnya.
Foto dan gambar yang beredar media-media sosial China menunjukkan kobaran api di atas perbukitan dan warga di sekitar lokasi menemukan puing-puing pesawat yang jatuh itu.
Guangxi diapit oleh Yunnan dan Guangdong di wilayah selatan China yang berbatasan langsung dengan Vietnam.
Kunming dan Guangzhou menjadi pintu utama penerbangan internasional tujuan China selama masa pandemi COVID-19, termasuk penerbangan dari Indonesia.
Para pengguna penerbangan internasional wajib menjalani karantina di kedua kota tersebut sebelum melanjutkan perjalanan ke kota-kota besar lainnya di China, termasuk Beijing yang sampai saat ini belum membuka jalur penerbangan internasional secara langsung.
Insiden tersebut merupakan kecelakaan udara terburuk pertama di China sejak peristiwa jatuhnya pesawat di Yinchun, Provinsi Heilongjiang, pada 2010, seperti dilaporkan media setempat.
Otoritas penerbangan China pada 19 Februari 2022 merilis bahwa waktu penerbangan sipil yang aman berhasil melampaui 100 juta jam, catatan terbaik dalam sejarah industri penerbangan sipil China.
Berita Terkait
Manfaatkan kekuatan CBR250RR, pebalap Astra Honda kibarkan Merah Putih di ARRC China
Senin, 22 April 2024 21:54 Wib
Pemerintahan China desak G7 berhenti saling menyalahkan
Senin, 22 April 2024 19:35 Wib
Max Verstappen rebut pole F1 GP China
Sabtu, 20 April 2024 18:45 Wib
Jepang dan Korsel lolos perempat final Piala Asia U-23
Sabtu, 20 April 2024 5:13 Wib
Jonathan Christie juara Bulu Tangkis Asia 2024 di China
Minggu, 14 April 2024 18:48 Wib
Menhan Prabowo pelajari program makan siang gratis di sekolah China
Rabu, 3 April 2024 20:00 Wib
Kunjungi China, Prabowo dan Menhan Admiral Dong Jun bahas kerja sama bidang pertahanan
Rabu, 3 April 2024 11:17 Wib
Bertemu Presiden China, Prabowo tegaskan China mitra kunci RI jaga stabilitas
Selasa, 2 April 2024 5:44 Wib