Pelatih Nova Widianto evaluasi performa ganda campuran di German Open
Jakarta (ANTARA) - Pelatih bulu tangkis ganda campuran nasional, Nova Widianto mengevaluasi performa Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso setelah keduanya terhenti di babak perempat final German Open hari Jumat.
Menurut Nova, ada sejumlah sorotan dari faktor teknis dan non-teknis dari keempat anak didiknya di Pelatnas Cipayung itu saat tampil di turnamen BWF Super 300.
"Rinov/Pitha main sudah bagus, hanya kurang tahan sedikit fokusnya. Variasi serangannya juga berkurang, banyak smes terus tapi lawan tidak mati karena bolanya berat sekali. Selain itu, mereka sering kecolongan poin di servis," kata Nova lewat informasi tertulis PP PBSI, Minggu.
Menurut Nova, Rinov/Pitha masih lemah pada aspek servis saat menghadapi ganda campuran Inggris Marcus Ellis/Lauren Smith dan terima servis. Marcus/lauren beberapa kali mendapat poin mudah dan mengambil inisiatif permainan, sedangkan Rinov/Pitha masih kurang siap dalam kondisi ini.
Pada akhirnya Rinov/Pitha kalah dalam rubber game, 21-16, 16-21, 19-21. Sementara Adnan/Mychelle kalah dari Adam Hall/Julie Macpherson dari Skotlandia, juga dengan rubber game 17-21, 21-14, 18-21.
"Buat Adnan/Mychelle hampir sama. Mereka di gim pertama banyak main bola-bola panjang, kurang berani bermain no lob pendek dan mengadu depan. Waktu main reli juga kurang tahan dan kelihatan putus asa kalau musuh susah dimatikan, inginnya sekali mati," tutur Nova.
Walau gagal menembus babak empat besar, Nova tetap mengapresiasi perjuangan anak-anak asuhannya tersebut. Ia berharap Rinov/Pitha dan Adnan/Mychelle bisa menampilkan permainan lebih baik di All England yang akan digelar pekan depan.
"Sebenarnya kami sudah antisipasi di latihan dengan memakai bola berat, tapi masih kurang tahan. Ke depan harus lebih tahan lagi kalau reli-reli panjang, terutama di Eropa yang rata-rata bolanya berat karena cuaca dingin. Semoga mereka bisa lebih baik di All England dan turnamen berikutnya," pungkas Nova.
Menurut Nova, ada sejumlah sorotan dari faktor teknis dan non-teknis dari keempat anak didiknya di Pelatnas Cipayung itu saat tampil di turnamen BWF Super 300.
"Rinov/Pitha main sudah bagus, hanya kurang tahan sedikit fokusnya. Variasi serangannya juga berkurang, banyak smes terus tapi lawan tidak mati karena bolanya berat sekali. Selain itu, mereka sering kecolongan poin di servis," kata Nova lewat informasi tertulis PP PBSI, Minggu.
Menurut Nova, Rinov/Pitha masih lemah pada aspek servis saat menghadapi ganda campuran Inggris Marcus Ellis/Lauren Smith dan terima servis. Marcus/lauren beberapa kali mendapat poin mudah dan mengambil inisiatif permainan, sedangkan Rinov/Pitha masih kurang siap dalam kondisi ini.
Pada akhirnya Rinov/Pitha kalah dalam rubber game, 21-16, 16-21, 19-21. Sementara Adnan/Mychelle kalah dari Adam Hall/Julie Macpherson dari Skotlandia, juga dengan rubber game 17-21, 21-14, 18-21.
"Buat Adnan/Mychelle hampir sama. Mereka di gim pertama banyak main bola-bola panjang, kurang berani bermain no lob pendek dan mengadu depan. Waktu main reli juga kurang tahan dan kelihatan putus asa kalau musuh susah dimatikan, inginnya sekali mati," tutur Nova.
Walau gagal menembus babak empat besar, Nova tetap mengapresiasi perjuangan anak-anak asuhannya tersebut. Ia berharap Rinov/Pitha dan Adnan/Mychelle bisa menampilkan permainan lebih baik di All England yang akan digelar pekan depan.
"Sebenarnya kami sudah antisipasi di latihan dengan memakai bola berat, tapi masih kurang tahan. Ke depan harus lebih tahan lagi kalau reli-reli panjang, terutama di Eropa yang rata-rata bolanya berat karena cuaca dingin. Semoga mereka bisa lebih baik di All England dan turnamen berikutnya," pungkas Nova.