Manado (ANTARA) - Data pengaduan daring (online) Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) diduga bocor dan diperjualbelikan di dunia maya.
Komisioner KPAI Jasra Putra, kepada ANTARA membenarkan dugaan kebocoran data ini. Jasra mengatakan, basis data yang bocor diduga berasal dari layanan pengaduan online dalam situs resmi mereka.
"Kami punya sistem pengaduan online berbasis website kpai.go.id, diduga data ini yang diretas," kata Jasra melalui pesan singkat kepada ANTARA, Kamis.
Peretas diduga menjual data KPAI yang mereka curi di situs gelap RaidForum. Tangkapan layar yang beredar menunjukkan data tersebut dijual dengan nama "Leaked Database KPAI".
Peretas juga memberikan sampel data antara lain berupa nama lengkap, alamat email, jenis kelamin, tanggal lahir, agama dan kewarganegaraan.
Saat ini mereka sudah menyampaikan kasus dugaan peretasan data itu ke Mabes Polri.
Menurut Jasra, sudah ada tim yang mengecek dugaan kebocoran terebut pada Selasa (19/10) lalu. KPAI juga berencana membuat laporan ke polisi untuk masalah data bocor ini.
Berita Terkait
BKKBN Sulut verifikasi dan validasi data keluarga berisiko stunting
Rabu, 10 April 2024 7:11 Wib
Data 'Sirekap' KPU tetap dipercaya masyarakat
Sabtu, 17 Februari 2024 18:17 Wib
KPU Minahasa sebut "Sirekap" perhitungan suara untuk kecepatan dan akurasi data
Sabtu, 17 Februari 2024 5:33 Wib
Riset Analitika: Approval rating Presiden Jokowi capai 81,7 persen
Rabu, 31 Januari 2024 10:11 Wib
Riset Analitika sebut elektabilitas teratas dipegang Gerindra
Rabu, 31 Januari 2024 5:47 Wib
BI perkuat lokasi "Check point" penuhi kebutuhan data pangan Sulut
Jumat, 12 Januari 2024 17:13 Wib
Mahfud sebut tak ada rahasia negara diminta saat debat
Selasa, 9 Januari 2024 17:50 Wib
Presiden Jokowi sebut membuka data pertahanan tidak seperti toko kelontong
Selasa, 9 Januari 2024 6:56 Wib